ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

More documents

Recommendations

Info

GAMBAR 2.22PERSENTASE KABUPATEN/KOTA PENYELENGGARA KABUPATEN/KOTA SEHAT (KKS)DI INDONESIA TAHUN 2011Sumber: Direktorat Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI, 2012Pada Gambar 2.22, persentase kabupaten/kota yang telah menyelenggarakanKabupaten/Kota Sehat (KKS) terbesar ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, DIYogyakarta dan Jawa Timur. Ketiga provinsi ini 100% dari kabupaten/kota yang adatelah menyelenggarakan KKS. Kondisi yang berbeda terjadi di Sulawesi Barat, Maluku,Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua yang seluruh kabupaten/kotanya belummenyelenggarakan KKS. Rincian per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 2.23.Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat tidak hanya mengutamakan padaterselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik tapi juga sosial dan budaya,serta perilaku dan pelayanan kesehatan agar dilaksanakan secara adil, merata, danterjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten/kotatersebut secara mandiri sehingga diharapkan dapat mewujudkan kondisi yang kondusifbagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi wilayah danmasyarakat dalam meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat yang lebihbaik.Penghargaan "Swasti Saba" adalah penghargaan tertinggi yang diberikan olehpemerintah setiap dua tahun sejak tahun 2005 bagi kabupaten/kota yangmelaksanakan pendekatan kabupaten/kota sehat. Selama ini penyampaianpenghargaannya pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN).Tatanan dalam penilaian penghargaan swasti saba adalah sasarankabupaten/kota sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masingmasingkecamatan di kabupaten/kota. Tatanan kabupaten/kota dikelompokanberdasarkan kawasan dan permasalahan khusus terdiri dari 9 tatanan yaitu: (1)kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, (2) k awasan sarana lalu lintas39
tertib dan pelayanan transportasi, (3) kawasan pertambangan sehat, (4) kawasan hutansehat, (5) kawasan industri dan perkantoran sehat, (6) kawasan pariwisata sehat, (7)katahanan pangan dan gizi, (8 ) kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan (9)kehidupan sosial yang sehat. Penilaian kabupaten/kota sehat dilakukan pada proseskegiatan yang dilaksanakan masyarakat, difasilitasi oleh pemerintah dan yang bersifatberkelanjutan jadi bukan bersifat kompetisi/lomba.Penghargaan "Swasti Saba" meliputi: Padapa bagi kabupaten/kota yang memilihdan melaksanakan 2 tatanan, Wiwerda bagi kabupaten/kota yang memilih danmelaksanakan 3-4 tatanan, dan Wistara bagi kabupaten/kota yang memilih danmelaksanakan 5 tatanan atau lebih. Penghargaan "Swasti Saba" sudah diberikansebanyak 101 piala dan piagam kepada 95 kabupaten/kota dari 237 kabupaten/kotayang sudah melakukan pendekatan Kabupaten/Kota Sehat sejak tahun 2005-2011.Empat kota telah memegang 3 swasti saba, yaitu Kota Payakumbuh, Kota Yogyakarta,Kota Malang dan Kota Mataram.4. Kawasan Tanpa Rokok (KTR)Rokok adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan danmenimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke,penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, kanker mulut, impotensi, kelainankehamilan dan janin. Zat adiktif jika dikonsumsi manusia akan menimbulkan adiksiatau ketagihan. Asap rokok sangat membahayakan kesehatan si perokok maupunorang lain yang ada di sekitarnya. Pemerintah telah menetapkan kebijakan KawasanTanpa Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokok.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115Pemerintah Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya. Untukmenindaklanjuti kebijakan tersebut telah diterbitkan Peraturan Bersama MenteriKesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakandilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan ataupenggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakatterhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.KTR merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa baik individu, masyarakat,parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yangakan datang. Komitmen bersama dari lintas sektor dan berbagai elemen akan sangatberpengaruh terhadap keberhasilan KTR.Data yang dikumpulkan dari Direktorat Penyakit Tidak Menular, pada tahun2011 terdapat dua provinsi yang telah membuat peraturan daerah tentang KTR, yaituProvinsi Bali dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 dan Provinsi DKIJakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005. Provinsi yang telah membuatperaturan gubernur tentang KTR, yaitu Provinsi DKI Jakarta dengan PeraturanGubernur Nomor 88 Tahun 2010 dan Provinsi DI Yogyakarta dengan PeraturanGubernur Nomor 42 Tahun 2007. Rincian mengenai peraturan KTR dapt dilihat padaLampiran 2.32.40
Page 1 and 2:
ISBN 978-602-235-106-1351.770.212In
Page 3 and 4:
351.770.212IndPKatalog Dalam Terbit
Page 6 and 7:
Profil Kesehatan Indonesia merupaka
Page 8 and 9:
Saya sangat mengapresiasi dengan ha
Page 10 and 11:
KATA PENGANTARSAMBUTAN SEKRETARIS J
Page 12 and 13:
Lampiran 1.1 Capaian Indikator pada
Page 14 and 15:
Lampiran 2.15Lampiran 2.16Lampiran
Page 16 and 17:
Lampiran 3.19 Kejadian Luar Biasa (
Page 18 and 19:
Lampiran 4.9 Cakupan Balita Ditimba
Page 20 and 21:
Lampiran 5.1Lampiran 5.2Jumlah Pusk
Page 22 and 23:
Lampiran 5.34Lampiran 5.35Lampiran
Page 24 and 25:
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Indone
Page 26 and 27:
Gambar 3.17Gambar 3.18Gambar 3.19Ga
Page 28 and 29:
Gambar 3.42 Persentase Penduduk yan
Page 30 and 31:
Gambar 4.22 Cakupan Desa/Kelurahan
Page 32 and 33:
Gambar 5.22Gambar 5.23Gambar 5.24Ga
Page 34 and 35: Tabel 2.1Tabel 2.2Tabel 2.3Tabel 2.
Page 36 and 37: ABH : Anak yang Berhadapan dengan H
Page 38 and 39: CTPS : Cuci Tangan Pakai SabunDAK :
Page 40 and 41: KN1 : Kunjungan Neonatus 1; pelayan
Page 42 and 43: PAK : Penyalur Alat KesehatanPAUD :
Page 44 and 45: SEARO : WHO South-East Asia Regiona
Page 48 and 49: Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 m
Page 50 and 51: idang kesehatan di urutan ketiga. U
Page 52: Profil Kesehatan Indonesia 2011 ini
Page 57 and 58: dilakukan oleh Pusat Data dan Infor
Page 59 and 60: TABEL 2.1JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA
Page 61 and 62: GAMBAR 2.3LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
Page 63 and 64: GAMBAR 2.4PERSENTASE TINGKAT PENGAN
Page 65 and 66: TABEL 2.4PERSEBARAN DAN PERSENTASE
Page 67 and 68: Kecil Terluar (PPKT) adalah pulau-p
Page 69 and 70: penduduk berumur 5 tahun ke atas ya
Page 71 and 72: GAMBAR 2.11PERSENTASE PENDUDUK BERU
Page 73 and 74: GAMBAR 2.13PERSENTASE ANGKA PARTISI
Page 75 and 76: 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan
Page 77 and 78: pengguna air minum layak masih ting
Page 79 and 80: Secara nasional, persentase rumah t
Page 81 and 82: sebagai respon dari aksi intervensi
Page 83: Secara nasional persentase pencapai
Page 87: maupun bukan perokok. Larangan ini
Page 91 and 92: GAMBAR 3.1ANGKA KEMATIAN BALITA (AK
Page 93 and 94: GAMBAR 3.4ESTIMASI ANGKA KEMATIAN B
Page 95 and 96: GAMBAR 3.7ANGKA HARAPAN HIDUP MENUR
Page 97 and 98: yang harus dicapai pada tahun 2015
Page 99 and 100: GAMBAR 3.11PREVALENSI STATUS GIZI B
Page 101 and 102: Indikator antropometri lain untuk m
Page 103 and 104: sebesar 21,7%. Angka kelebihan bera
Page 105 and 106: GAMBAR 3.18PROPORSI KASUS MENURUT J
Page 107 and 108: Kasus Baru dan Prevalensi BTA Posit
Page 109 and 110: Proporsi pasien baru BTA positif di
Page 111 and 112: GAMBAR 3.24PROPORSI TB ANAK DI ANTA
Page 113 and 114: GAMBAR 3.27ANGKA PENEMUAN KASUS (CA
Page 115 and 116: GAMBAR 3.30JUMLAH KASUS BARU DAN KU
Page 117 and 118: Gambaran kasus baru AIDS menurut ke
Page 119 and 120: Sejak tahun 2007 sampai 2011, angka
Page 121 and 122: GAMBAR 3.39ANGKA PENEMUAN KASUS BAR
Page 123 and 124: 0,4% pada tahun 2011. Penurunan ini
Page 125 and 126: GAMBAR 3.44PROPORSI KASUS DIFTERI M
Page 127 and 128: Dibandingkan tahun 2010, pada tahun
Page 129 and 130: GAMBAR 3.49PETA SEBARAN KASUS KLB M
Page 131 and 132: Pada tahun 2011 terdapat 5 provinsi
Page 133 and 134: Terdapat beberapa indikator yang di
Page 135 and 136:
e. FilariasisFilariasis adalah peny
Page 137 and 138:
GAMBAR 3.60SITUASI LEPTOSPIROSIS DI
Page 139 and 140:
NoProvinsiTABEL 3.7SITUASI FLU BURU
Page 141 and 142:
5. Penyakit Tidak Menulara. Diabete
Page 143:
Prevalensi penyakit jantung menurut
Page 147 and 148:
dilakukan sejak janin masih dalam k
Page 149 and 150:
Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumater U
Page 151 and 152:
Pada Gambar 4.4, diketahui bahwa te
Page 153 and 154:
di antaranya kegiatan sweeping atau
Page 155 and 156:
(PONEK). Dalam implementasinya, P4K
Page 157 and 158:
esarnya risiko kematian pada minggu
Page 159 and 160:
GAMBAR 4.11CAKUPAN KUNJUNGAN NEONAT
Page 161 and 162:
GAMBAR 4.13CAKUPAN KUNJUNGAN ANAK B
Page 163 and 164:
3) Memberikan pelayanan konseling p
Page 165 and 166:
GAMBAR 4.16PERSENTASE KABUPATEN/KOT
Page 167 and 168:
Upaya penanganan di bidang kesehata
Page 169 and 170:
program UKS di SLB yang meliputi ke
Page 171 and 172:
GAMBAR 4.18PERSENTASE PESERTA KB AK
Page 173 and 174:
GAMBAR 4.20PERSENTASE CAKUPAN IMUNI
Page 175 and 176:
imunisasi dapat optimal. Namun keny
Page 177 and 178:
pengadaan obat di tahun anggaran se
Page 179 and 180:
. Penyelenggaraan Operasional HajiP
Page 181 and 182:
jam, yaitu 47.022 pasien terhadap 4
Page 183 and 184:
Rata-rata selang waktu pemakaian te
Page 185 and 186:
jalan pada tahun 2011 relatif lebih
Page 187 and 188:
GAMBAR 4.30NON POLIO AFP RATE PER 1
Page 189 and 190:
terlalu longgar. Banyak orang yang
Page 191 and 192:
(27,3%) yang belum mencapai target
Page 193 and 194:
TABEL 4.4PENEMUAN PENDERITA HIV DAN
Page 195 and 196:
1502. Pencanangan Hari Dengue Se-AS
Page 197 and 198:
TABEL 4.5HASIL PEMERIKSAAN SUSPEK,
Page 199 and 200:
karena ketidaktersediaan dana opera
Page 201 and 202:
1563. Peningkatan surveilans epidem
Page 203 and 204:
GAMBAR 4.41PERSENTASE IBU HAMIL YAN
Page 205 and 206:
sehingga bayinya akan memperoleh vi
Page 207 and 208:
1621) Membuat kebijakan tertulis te
Page 209:
164
Page 213 and 214:
GAMBAR 5.1JUMLAH PUSKESMAS TAHUN 20
Page 215 and 216:
GAMBAR 5.4JUMLAH PUSKESMAS PERAWATA
Page 217 and 218:
kabupaten/kota minimal memiliki 4 P
Page 219 and 220:
Sampai dengan tahun 2011, upaya kes
Page 221 and 222:
GAMBAR 5.8PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH
Page 223 and 224:
GAMBAR 5.11PERKEMBANGAN JUMLAH TEMP
Page 225 and 226:
dipertanggungjawabkan dan diterapka
Page 227 and 228:
kesehatan. Pada tahun 2011 sebanyak
Page 229 and 230:
penanganan penderita penyakit) dan
Page 231 and 232:
Gambar 5.18 menunjukkan program stu
Page 233 and 234:
habis masa berlaku akreditasinya. S
Page 235 and 236:
Poltekkes dan Non Poltekkes terbany
Page 237 and 238:
GAMBAR 5.22RASIO DOKTER UMUM TERHAD
Page 239 and 240:
GAMBAR 5.24RASIO DOKTER UMUM DI PUS
Page 241 and 242:
umum sejumlah 3.767 orang, dokter g
Page 243 and 244:
GAMBAR 5.28PENGANGKATAN BIDAN PTT D
Page 245 and 246:
GAMBAR 5.30RASIO DOKTER GIGI DAN DO
Page 247 and 248:
GAMBAR 5.32PERSENTASE PENDUDUK YANG
Page 249 and 250:
GAMBAR 5.34PERSENTASE PENYERAPAN DA
Page 251:
206
Page 255 and 256:
Jika di kawasan ASEAN, Indonesia me
Page 257 and 258:
Perkiraan laju pertumbuhan penduduk
Page 259 and 260:
Indonesia, masuk kategori sedang, d
Page 261 and 262:
tingkat keberhasilan program keluar
Page 263 and 264:
dengan US$ 49.780 per kapita dan te
Page 265 and 266:
GAMBAR 6.11ANGKA KEMATIAN BALITA (P
Page 267 and 268:
tidak ada indikator kematian yang l
Page 269 and 270:
GAMBAR 6.15PREVALENSI DAN KEMATIAN
Page 271 and 272:
Dicegah Dengan Imunisasi). Penyakit
Page 273 and 274:
Bila dibandingkan kasus campak di A
Page 275 and 276:
imunisasi polio3 sebesar 90%. Cakup
Page 277 and 278:
Seperti terlihat pada Gambar 6.21,
Page 279 and 280:
232
Page 281 and 282:
___________. 2010. Hasil Sensus Pen
Page 283:
UNICEF. 2012. Immunization Summary:
Page 287 and 288:
RENCANA AKSIPENANGGUNGJAWABINSTANSI
Page 289 and 290:
RENCANA AKSIPENANGGUNGJAWABINSTANSI
Page 291 and 292:
Lampiran 1.3CAPAIAN INDIKATOR PADA
Page 293 and 294:
RENCANA AKSIPENANGGUNG%INSTANSI TER
Page 295 and 296:
Lampiran 1.4CAPAIAN INDIKATOR RENCA
Page 297 and 298:
Lampiran 1.5CAPAIAN RENCANA STRATEG
Page 299 and 300:
NO PROGRAM/ KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT
Page 301 and 302:
Page 303 and 304:
Page 305 and 306:
Lampiran 1.10CAPAIAN RENCANA STRATE
Page 307 and 308:
Lampiran 1.12CAPAIAN INDIKATOR KINE
Page 309 and 310:
Lampiran 2.2ESTIMASI JUMLAH PENDUDU
Page 311 and 312:
Lampiran 2.4ESTIMASI JUMLAH LAHIR H
Page 313 and 314:
Lampiran 2.6ESTIMASI JUMLAH WANITA
Page 315 and 316:
Lampiran 2.8DISTRIBUSI PENGELUARAN
Page 317 and 318:
Lampiran 2.10GARIS KEMISKINAN, JUML
Page 319 and 320:
Lampiran 2.12JUMLAH DAN PERSENTASE
Page 321 and 322:
Lampiran 2.13.2INDIKATOR PENDIDIKAN
Page 323 and 324:
Lampiran 2.15ANGKA PARTISIPASI SEKO
Page 325 and 326:
Lampiran 2.17ANGKA PARTISIPASI MURN
Page 327 and 328:
Lampiran 2.19PERSENTASE PENDUDUK BU
Page 329 and 330:
Lampiran 2.21JUMLAH DAN PERSENTASE
Page 331 and 332:
Lampiran 2.23DAFTAR KABUPATEN/KOTA
Page 333 and 334:
Lampiran 2.25PERSENTASE AKSES AIR M
Page 335 and 336:
Lampiran 2.27PERSENTASE RUMAH TANGG
Page 337 and 338:
Lampiran 2.29TREN PERSENTASE RUMAH
Page 339 and 340:
Lampiran 2.31PENCAPAIAN RUMAH TANGG
Page 341 and 342:
Lampiran 3.1NoProvinsi(1) (2)(3) (4
Page 343 and 344:
Lampiran 3.310 BESAR PENYAKIT RAWAT
Page 345 and 346:
Lampiran 3.5PREVALENSI STATUS GIZI
Page 347 and 348:
Page 349 and 350:
Page 351 and 352:
Lampiran 3.11JUMLAH KASUS BARU TB P
Page 353 and 354:
Lampiran 3.13CAKUPAN TB PARU BTA PO
Page 355 and 356:
Lampiran 3.15JUMLAH KASUS BARU AIDS
Page 357 and 358:
Lampiran 3.17Realisasi Penemuan Pen
Page 359 and 360:
Lampiran 3.19KEJADIAN LUAR BIASA (K
Page 361 and 362:
Lampiran 3.21Case DetectionPenduduk
Page 363 and 364:
Lampiran 3.23NoProvinsi(1) (2) (3)
Page 365 and 366:
Lampiran 3.25JUMLAH KASUS CAMPAK PE
Page 367 and 368:
Lampiran 3.27FREKUENSI KLB DAN JUML
Page 369 and 370:
Lampiran 3.29JUMLAH KASUS DIFTERI M
Page 371 and 372:
Lampiran 3.31JUMLAH KASUS NON POLIO
Page 373 and 374:
Lampiran 3.33No Provinsi PopulasiBe
Page 375 and 376:
Lampiran 3.35JUMLAH PENDERITA, MENI
Page 377 and 378:
Lampiran 3.37SITUASI RABIES MENURUT
Page 379 and 380:
Lampiran 3.39SITUASI PENYAKIT BERSU
Page 381 and 382:
Lampiran 3.41JUMLAH KORBAN KECELAKA
Page 383 and 384:
Lampiran 3.43PENDUDUK MENURUT KELOM
Page 385 and 386:
Page 387 and 388:
Page 389 and 390:
Page 391 and 392:
Lampiran 4.1CAKUPAN KUNJUNGAN IBU H
Page 393 and 394:
Lampiran 4.3M e t o d e K o n t r a
Page 395 and 396:
Lampiran 4.5PERSENTASE PESERTA KB A
Page 397 and 398:
Lampiran 4.7CAKUPAN KUNJUNGAN NEONA
Page 399 and 400:
Lampiran 4.9No Provinsi Jumlah Bali
Page 401 and 402:
Lampiran 4.11CAKUPAN SEKOLAH DASAR
Page 403 and 404:
Lampiran 4.13PERSENTASE KABUPATEN/K
Page 405 and 406:
Lampiran 4.15CAKUPAN PEMBERIAN ASI
Page 407 and 408:
Lampiran 4.17No Provinsi Jumlah Ibu
Page 409 and 410:
Lampiran 4.19CAKUPAN IMUNISASI DASA
Page 411 and 412:
Lampiran 4.21CAKUPAN IMUNISASI ANAK
Page 413 and 414:
Lampiran 4.23CAKUPAN IMUNISASI TT P
Page 415 and 416:
Lampiran 4.25LAYANAN PROGRAM TERAPI
Page 417 and 418:
Lampiran 4.27PENEMUAN PENDERITA PNE
Page 419 and 420:
Lampiran 4.29Rumah Sakit Umum Milik
Page 421 and 422:
Lampiran 4.31PEMERIKSAAN KESEHATAN
Page 423 and 424:
Lampiran 4.33JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT
Page 425 and 426:
Lampiran 4.35JUMLAH KUNJUNGAN PESER
Page 427 and 428:
Lampiran 4.37PERSENTASE RUMAH TANGG
Page 429 and 430:
Lampiran 4.39PERSENTASE KETERSEDIAA
Page 431 and 432:
Lampiran 4.41ANGKA KEMATIAN JEMAAH
Page 433 and 434:
Lampiran 5.1JUMLAH PUSKESMAS DAN RA
Page 435 and 436:
Lampiran 5.3JUMLAH PUSKESMAS DAN RU
Page 437 and 438:
Lampiran 5.5JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM
Page 439 and 440:
Lampiran 5.7JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM
Page 441 and 442:
Lampiran 5.9JUMLAH SARANA PRODUKSIB
Page 443 and 444:
Lampiran 5.11No Provinsi Jumlah Des
Page 445 and 446:
Lampiran 5.13JUMLAH JURUSAN/PROGRAM
Page 447 and 448:
Lampiran 5.15JUMLAH INSTITUSI NON P
Page 449 and 450:
Lampiran 5.17JUMLAH INSTITUSI NON P
Page 451 and 452:
Lampiran 5.19REKAPITULASI PESERTA D
Page 453 and 454:
Lampiran 5.21REKAPITULASI LULUSAN D
Page 455 and 456:
Lampiran 5.23REKAPITULASI LULUSAN D
Page 457 and 458:
Lampiran 5.25JUMLAH SDM KESEHATAN D
Page 459 and 460:
Lampiran 5.27JUMLAH SDM KESEHATAN D
Page 461 and 462:
Lampiran 5.29REKAPITULASI PENDAYAGU
Page 463 and 464:
Lampiran 5.31REKAPITULASI KEBERADAA
Page 465 and 466:
Lampiran 5.33REKAPITULASI KEBERADAA
Page 467:
Lampiran 5.35REKAPITULASI PENGANGKA
Page 470 and 471:
Lampiran 5.38Pengangkatan Bulan Apr
Page 472 and 473:
Lampiran 5.40REKAPITULASI PENGANGKA
Page 475 and 476:
Lampiran 5.43DATA CAKUPAN KEPESERTA
Page 477 and 478:
Lampiran 6.1PERBANDINGAN BEBERAPA D
Page 479 and 480:
Lampiran 6.3HUMAN DEVELOPMENT INDEX
Page 481 and 482:
Lampiran 6.5PERBANDINGAN DATA TUBER
Page 483 and 484:
Lampiran 6.7JUMLAH KASUS DAN KEMATI
Page 485 and 486:
Lampiran 6.9PERBANDINGAN CAKUPAN IM
Page 487 and 488:
Lampiran 6.11PEMBIAYAAN KESEHATAN D
Page 489 and 490:
Badan Pusat Statistik. 2003. Survei
Page 491 and 492:
___________. 2005. Publikasi Hasil
show all

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?