13.07.2015 Views

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Gambar 4.15 menunjukkan bahwa cakupan kabupaten/kota yang telah memiliki4 puskesmas mampu laksana PKPR Tahun 2011 mencapai 61,17%. Target cakupankabupaten/kota dengan 4 puskesmas PKPR tahun 2011 sebesar 60%. Dengan demikian,sebanyak 17 provinsi telah mencapai target. Di antara 17 provinsi tersebut, terdapat 7provinsi yang seluruh capaiannya 100%, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten,Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Data dan informasiterkait persentase kabupaten/kota dengan puskesmas mampu laksana PKPR menurutprovinsi terdapat pada Lampiran 4.13.k. Pelayanan Kesehatan pada Kasus Kekerasan terhadap Anak (KTA)Dampak globalisasi, perkembangan teknologi, pengaruh negatif media massamengakibatkan terjadinya pergeseran nilai sosial budaya dimana masyarakat terbiasadengan pola hidup konsumtif dan individual. Di sisi lain kemiskinan yang belumteratasi, rendahnya tingkat pendidikan orang tua, banyaknya anak dalam keluargaserta bencana alam yang akhir-akhir ini banyak terjadi di <strong>Ind</strong>onesia merupakan faktorpemicu terjadinya peningkatan tindakan kekerasan terhadap anak baik fisik, mental,seksual maupun penelantaran.Menurut UU RI Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azasi Manusia, bahwa hakanak merupakan bagian dari hak asasi manusia seperti hak sipil, kesehatan,pendidikan, politik, sosial, ekonomi, budaya, dan wajib dijamin, dilindungi, dipenuhioleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara agar dapat hidup,tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat danmartabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.Pengertian kekerasan terhadap anak berdasarkan pengertian dari WHO adalahsemua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional,penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi, komersial atau lainnya, yangmengakibatkan cedera/kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak,kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak, yang dilakukandalam konteks hubungan tanggungjawab.Upaya penanganan di bidang kesehatan adalah menyediakan akses pelayanankesehatan bagi korban kekerasan pada anak yang terdiri dari pelayanan di tingkatdasar melalui puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap anak dan PusatPelayanan Terpadu (PPT) di rumah sakit untuk penanganan kasus rujukan.Puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap anak memberikan pelayananpenanganan gawat darurat, konseling, medikolegal dan rujukan (medis danpsikososial). Pelayanan terpadu di rumah sakit menangani pelayanan spesialistik yangmelalui IGD, perawatan, medikolegal dan psikososial (bantuan hukum danperlindungan sosial bagi anak melalui panggilan telepon pada saat diperlukan)Kriteria Puskesmas mampu tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak yaitu :1) Memiliki tenaga kesehatan terlatih /terorientasi tata laksana kasus KtA2) Melaksanakan rujukan medis maupun psikososialCakupan hasil pelaksanaan program pada tahun 2011 adalah 54,12%. Angka inisudah memenuhi Target indikator Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus KtA padatahun 2011 sebesar 40%.119

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!