13.07.2015 Views

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

ISBN 978-602-235-106-1 351.770.212 Ind P - Departemen ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terlalu longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalahdalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil(< 5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketatatau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian,sejak tahun 2005-2011 persentase BTA+ terhadap suspek masih dalam batas yangditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik danpetugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA+ sesuai standar dan kriteria.Proporsi pasien TB Paru BTA Positif di antara suspek yang diperiksa menurutprovinsi tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 4.33 berikut ini.GAMBAR 4.33PERSENTASE PASIEN TB PARU BTA POSITIFTERHADAP SUSPEK YANG DIPERIKSA DAHAKNYAMENURUT PROVINSI TAHUN 2011Sumber : Ditjen PPPL, Kemenkes RI, 2012Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar provinsi mencapaipersentase pada kisaran 5-15% yaitu sebanyak 31 provinsi. Sedangkan provinsi denganpersentase pasien TB Paru BTA+ terhadap suspek yang diperiksa >15% sebanyak 2provinsi yaitu Maluku Utara (19%) dan DKI Jakarta (16%).b. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ (Case Detection Rate/CDR) danAngka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate/SR)Case Detection Rate atau angka penemuan kasus TB Paru BTA+menggambarkan proporsi antara penemuan TB Paru BTA+ terhadap jumlah perkiraankasus TB Paru. <strong>Ind</strong>ikator lain yang digunakan dalam upaya pengendalian TB adalahSuccess Rate atau angka keberhasilan pengobatan.CDR menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak tahun 2001 sampaidengan tahun 2011, yaitu dari 21% menjadi 83,5%. Angka ini telah melampaui targetRenstra Kemenkes tahun 2011 sebesar 75%. <strong>Ind</strong>ikator angka keberhasilan (SR) jugamenunjukkan peningkatan, yaitu dari 87% pada tahun 2001 menjadi 90,3% pada tahun2011. Angka keberhasilan pengobatan pada periode waktu tersebut telah mencapai144

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!