27.01.2018 Views

KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Gambar 6.10<br />

Pelaku Begal AH (27 Tahun) di Parepare<br />

Dari lima kasus begal yang terjadi di Kota Parepare 4 kasus yang<br />

terjadi pada malam hari dengan korban warga kota Parepare. Satu kasus<br />

terjadi pada siang hari dengan korban warga dari luar kabupaten dan terjadi<br />

di jalan poros. Korban yang menjadi incaran pelaku adalah perempuan yang<br />

membawa tas, pelaku menggunakan kendaraan bermotor berboncengan<br />

dengan cara memepet motor korban kemudian melakukan penarikan pada<br />

tas korban dan kabur. Pelaku adalah laki-laki dan berumur remaja umur 18<br />

tahun,dengan mengendarai motor dan menarik tas korban. Korban tidak<br />

peduli pada korban.<br />

C. Kebijakan Dalam Pencegahan dan Penanganan Begal<br />

C.1. Kota Makassar<br />

Untuk menekan angka kriminilitas di Kota Makassar, pemerintah kota<br />

menggalakkan “Program Loranta”. Program ini penting, mengingat lorong<br />

merupakan salah satu sumber persoalan sosial termasuk kriminalitas.<br />

Pembangunan lorong-lorong di Kota Makassar berdampak positif terhadap<br />

perubahan prilaku masyarakat. Salah satunya, angka kriminalitas dan<br />

tawuran antar warga di Kota Makassar bisa ditekan. Penataan lorong-lorong<br />

di Kota Makassar membantu masyarakat menjadi lebih produktif dan<br />

cenderung tidak berpikir negatif dengan penerangan lorong yang semakin<br />

baik.<br />

Selain itu penggalakan kegiatan patroli malam -- guna menekan<br />

perbuatan kriminal (penjahat bermotor). Pemasangan lampu untuk menerangi<br />

91

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!