You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB VII. KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI SERTA<br />
IMPLIKASI KEBIJAKAN<br />
A. Kesimpulan<br />
1. Fenomena begal sudah sangat meresahkan karena jumlah dan kualitas<br />
aksi yang cenderung semakin meningkat. Korban sudah tidak bisa<br />
diprediksi perempuan dan laki-laki, dan kelompok pekerja dan umur<br />
tertentu. Kecenderungan pelaku kelompok remaja yang dalam<br />
melaksanakan aksinya sadis. Waktu pembegalan tidak lagi<br />
dilaksanakan diwaktu tertentu dan cenderung bertindak ditempat<br />
keramaian dan wilayah yang ramai. Faktor penyebab terjadinya aksi<br />
begal, adalah: kebutuhan ekonomi (menganggur), pergaulan (ajakan<br />
teman), tontonan dan game, kurangnya pengawasan keluarga,<br />
hilangnya orientasi karena disfungsi keluarga, penegakan hukum yang<br />
lemah, pengaruh narkotik, kesempatan (kondisi tempat begal).<br />
2. Peranan stakeholders dalam penanganan begal masih bersifat parsial<br />
dan koordinasi cenderung lemah. Pelaksanaan fungsi pengamanan<br />
oleh polisi masih bersifat ad-hoc, sehingga aksi begal menunggu<br />
kelengahan dari petugas sehingga muncul aksi perilaku begal<br />
kambuhan.<br />
3. Belum terbangun system yang efektiv cara pencegahan dalam<br />
mengatasi perilaku pembegalan sebagai suatu fenomena yang muncul<br />
dari masyarakat, sehingga penegakan hukum oleh aparat keamanan<br />
sifatnya masih adhoc, polisi hanya membuat tim khusus sementara<br />
pihak pemerintah membuat program yang juga bersifat temporer<br />
bilamana aksi begal marak lagi. Akibatnya masyarakat anggap begal<br />
direspon sesaat oleh aparat dan pemerintah dan pada saat aktivitas<br />
pengamanan melemah maka muncul kembali perilaku begal.<br />
111