You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
D. Implikasi Kebijakan<br />
1. Fasilitas praktis wadah pekerjaan bagi rakyat miskin, juga bagi remaja<br />
pengangguran agar mempunyai kegiatan yang positif bagi<br />
pembentukan karakter dalam lingkungan (Rumahtangga, Rukun<br />
tetangga, dan Rukun Warga). sekolah-sekolah harus ditingkatkan<br />
masa kedisiplinan sehingga tidak memungkinkan anak didik untuk<br />
berbuat yang berpotensi melakukan perilaku kekerasan pada waktuwaktu<br />
sekolah.<br />
2. Terbentuk pokja kantibmas yang memuat dengan jelas peran dan<br />
fungsi setiap stakeholders, secara berjenjang yang terdiri dari unsur<br />
Rukun tetangga, Rukun Warga, dan kader pengamanan binaan<br />
kepolisian. Pengawasan keamanan terhadap tempat berkumpulnya<br />
remaja agar tidak memberikan kesempatan munculnya potensi<br />
kekerasan, melakukan pengawasan yang ketat pada toko obat dan<br />
apotik serta peredaran obat-obat.<br />
3. Kelompok kerja wadah social unsur LSM sebagai wakil masyarakat,<br />
pemerintah, dan keamanan (polisi); Kelompok kerja tingkat<br />
Kecamatan terdiri dari; Pemerintah Kecamatan, Wakil Desa (Wakil<br />
Masyarakat) dan unsur penegak hukum (Unsur Polsek), disebut<br />
POKJA Kecamatan. POKJA Kabupaten/Kota, terdiri dari walikota,<br />
unsur muspida, wakil masyarakat dari kecamatan. Kelompok kerja<br />
bekerja berdasarkan aturan-aturan yang telah disusun, secara<br />
operasional. Membuat buku pedoman kerja pencegahan dan<br />
penanganan kekerasan begal, yang mengurai peranan dari masingmasing<br />
anggota pokja pada berbagai tingkat, dan indikator acuan<br />
sebagai dasar perlunya aksi tanggap dini.<br />
113