27.01.2018 Views

KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hukum Polsek Tamalanrea dan Panakukkang. AA mempunyai dua<br />

Laporan Polisi (LP) masing-masing, LP/857/V/2016/restabes mksr/sekta<br />

Panakukang tgl 16 mei 2016 atas nama pelapor Andi Kartini. Dan,<br />

LP/698/V/2016/restabes mksr/sekta Tamalanrea tgl 16 mei 2016 atas<br />

nama pelapor Paizal Djurahmi Mappangandro. Pengakuan AA, saat<br />

beraksi di Aspol Tello Baru terhadap Kartini, ia melakukan cekikan<br />

terhadap korban dan mengancam korban menggunakan alat tajam jenis<br />

badik dan membentangkan anak busur sebelum korban disekap<br />

dibelakang sebuah Gereja di Aspol. Bersama AA, juga mengamankan dua<br />

rekan AA, yakni MA (18) warga Jl. Balana 2 no. 6 setapak 6 Makassar,<br />

dan YY (17) warga Jl. Abu Bakar Lambogo (Ablam) lorong1 no. 7 Kota<br />

Makassar.<br />

Gambar 6.3<br />

Pimpinan Kawanan Begal di Asrama Polisi Tallo<br />

8. Kasus 8 : Wawan alias Ampes (27) dan Farul (20) diamankan sebuah<br />

rumah di Jl. M Yamin, Lr 4, Kecamatan Makassar. Saat diamankan<br />

sedang mengisap narkotika jenis sabu. Keduanya memiliki catatan begal<br />

dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “Si Farul ini adalah<br />

pelaku begal. Makanya langsung diamankan di kantor Polsek Makassar.<br />

Sedangkan rekannya dibawa ke Polrestabes Makassar karena banyak<br />

juga laporannya. Dalam catatan polisi dan pengakuan Farul, melakukan<br />

aksinya di 32 lokasi berbeda di Makassar.<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!