You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN<br />
A. Gambaran Kriminal di Sulawesi Selatan<br />
Tindak kriminalitas akan memunculkan rasa tidak aman bagi<br />
masyarakat. Berbagai bentuk kejahatan seperti pencurian, penipuan, dan<br />
perampokan, maupun kekerasan dan kejahatan susila, masih sering<br />
terjadi.dengan masih adanya jumlah kejahatan yang tinggi ini, keleluasaan<br />
masyarakat untuk melakukan kegiatannya masing-masing menjadi terganggu.<br />
Oleh sebab itu upaya untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan<br />
penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas untuk<br />
mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di<br />
daerah.Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila<br />
pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga<br />
ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas<br />
sehingga secara kuantitas dan kualitas tindak kriminalitas dapat diminimalisir.<br />
Angka kriminalitas di Sulawesi Selatan juga semakin menurun baik tipe<br />
maupun jenisnya, hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan<br />
perubahan sosial budaya dan politik yang terjadi pada masyarakat Sulawesi<br />
Selatan. Angka kriminalitas pencurian dengan kekerasan mencapai 351<br />
kejadian pada tahun 2008, sementara pada tahun 2012 jumlah tersebut<br />
menurun menjadi 318 kejadian. Sementara penganiayaan berat mengalami<br />
penurunan dari 589 kejadian pada tahun 2008 menjadi 117 kejadian pada<br />
tahun 2012. Berikut angka Kriminilitas di Provinsi Sulawesi Selatan. (Lihat<br />
Tabel 6.1)<br />
Untuk tahun 2015, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan<br />
memaparkan data peningkatan angka kejahatan dibandingkan tahun 2014.<br />
Kejahatan masih didominasi oleh kejahatan konvensional seperti pencurian<br />
dan pemberatan, pencurian dan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan dan<br />
lainnya. Angka kejahatan konvensional meningkat drastis seiring dengan<br />
meningkatnya pertumbuhan penduduk dan itu merupakan hal yang wajar<br />
terjadi dalam setiap wilayah. Penganiayaan menjadi kejahatan konvensional<br />
yang mendominasi di tahun 2015 yaitu 3.762 kasus lebih tinggi dibanding<br />
71