KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

Upaya pencegahan muncul pembegal baru haruslah memperhatikan
bagaimana seseorang menjadi begal, Karena itu hal yang perlu dilakukan,
yaitu:
1. Desakan kebutuhan ekonomi sementara tidak terpenuhi karena tidak
bekerja atau menganggur mendorong seorang melakukan tindakan begal,
untuk mencegahnya perlu pembinaan agar masyarakat mampu bekerja
dan memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Masyarakat secara bersama haruslah memperhatikan kelompok yang
berpendapatan rendah agar dapat memperoleh pekerjaan sehingga
dengan pekerjaannya tersebut dapat memperoleh pendapatan yang
mampu membiaya kebutuhannya.
2. Kelompok-kelompok remaja atau teman sebaya perlu dipantau aktivitas
dan diarahkan semua pihak sehingga kesempatan untuk melakukan
penyimpangan sosial tidak ada. Rumahtangga, sekolah, dan forum
rumahtangga RT dan RW berperan dalam melakukan pembinaan dan
pantaun terhadap kelompok yang ada dilingkungannya agar perilaku
menyimpan dapat ditekan.
3. Pengawasan pada pusat game yang memberikan layanan game untuk
secara selektif menyediakan program-progran game yang berpotensi
untuk mendorong seseorang berperilaku keras dan melakukan perilaku
menyimpang atau menjadi begal. Aktivitas disekolah tidak memberikan
kesempatan untuk peserta didik untuk tidak belajar dengan menciptakan
pola hubungan yang membuat peserta didik tidak berkesempatan untuk
memikirkan hal-hal yang dapat membuatnya melakukan aksi yang
berlawanan dengan hukum.
4. Peranan rumahtangga atau keluarga untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan kepada anggota keluarga dan secara terencana menyusun
program aksi bagi anggota keluarga sehingga tidak berkesempatan untuk
memikirkan hal yang dapat membuatnya mendekati pekerjaan yang dapat
menjadikannya sebagai pelaku yang menyimpang.
104