KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

a. Penyerangan Warkop 88 di Jl Hertasning,
b. Jl. Pettarani depan jalan pengayoman sekisar bulan 5,
c. Jalan Perintis Kemerdekaan sari laut dekat BTP,
d. Jl. Perintis Kemerdekaan depan Sudiang pada bulan 5,
e. BTP ujung pada bulan 6,
f. Jl. Landak Baru di belakang hotel Clarion,
g. Jl. Monumen Emmy Saelan,
h. Moncongloe menuju Antang sekisar pada bulan 6,
i. Tamalate 2 sekisar bulan 4 dan
j. Tamalate sekisar bulan 6.
k. Terakhir di dua lokasi yang berbeda di Wilayah Polsek Rapocini.
Namun kejadiannya dilakukan pada hari yang sama yakni tanggal 20
Mei 2016.
19. Kasus 19: Korban Hendra Gusti Syam umur 20 tahun berstatus
mahasiswa pada Universitas Fajar di begal di Jalan Andalas jam 21.30.
Dua orang pelaku menyerang korban yang sedang berdiri ditepi jalan
sambil menggam handphone. Pelaku menikam korban dua kali
dipunggungnya untuk mendapatkan handphone. Polisi yang kebetulan
melintas dan menolong korban dan menangkap pelaku, teman pelaku
melarikan diri dengan sepeda motor dan pelaku ditangkap dengan
menembak betisnya karena berupaya untuk kabur.
20. Reza berumur 19 tahun berdomisili Aspol Todopuli, blok A, adalah
seorang pemimpin begal yang sudah beraksi di puluhan lokasi di Makssar,
salah satunya Circle K (CK) Jl. Pengayoman. Ditangkap setelah
dilumpuhkan dengan menembak kaki kanannya, tepat dipaha atas dan
dibawah mata kaki. Reza adalah salah satu bos begal dari kelompok
Matta Dajjal. Ia juga menggunakan tato Mata Dajjal dibelahan dadanya.
(Gambar). Kawanan Reza, mempunyai banyak catatan melakukan
pembegalan dan pernah mendekam dalam jeruji besi karena kasus
pembegalan. Rupanya setelah bebas dari jeruji besi bertambah buas
dengan beraksi di 60 lokasi di wilayah Makassar. Reza adalah anak
angkat dari seorang dokter kepolisian, menjadi begal karena korban
85