KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

Terhadap pelaku begal tidak semua berdampak pada sikap jerah bila
tertangkap karena selepas dari hukumannya bahkan kausalitas pembegalan
semakin sadis, pelaku begal ditengah masyarakat cenderung ditolak atau
tersisih dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendorong perilaku memilih
jalan hidup sebagai pembegal yang semakin sadis dan menjadikan sebagai
sumber pendapatan.
Aksi begal menimbulkan dampak pada pelaku, korban dan
masyarakat, berikut dampak dari begal:
1. Dampak pada korban begal, bagi korban begal memberi dampak secara
phisik, phisikis, dan kerugian material. Secara phisikis korban trauma yang
menyebabkan munculnya keraguan bertindak dan kurang percaya pada
lingkungannya. Secara phisik korban bisa mengalami cacat phisik dan
memerlukan waktu yang cukup untuk pemulihan. Adapun kerugian
material berupa barang secara material bernilai dan juga biaya pemulihan
yang timbul akibat begal.
2. Dampak pada pelaku begal, bagi pelaku keberhasilan dalam melakukan
aksi begal dapat menjerumuskan pada kejahatan lainnya karena adanya
hasil begal yang dapat digunakan untuk mengongkosi kegiatan-kegiatan
yang justru terkait dengan perilaku penyimpangan dan seterusnya
semakin membuat keinginan untuk melakukan aksi begal semakin
meningkat. Dilain pihak secara phisikis pelaku begal senantiasa merasa
bersalah dan menjadikan dirinya semakin tidak berguna dan mendorong
untuk lebih melakukan aksi menyimpang.
3. Dampak pada masyarakat, bagi masyarakat maraknya aksi begal
menimbulkan dampak pada hilangnya rasa aman, menimbulkan
kecurigaan dan mempengaruhi mobilitas mayarakat sehingga aktivitas
ekonomi sosial terganggu. Secara ekonomi begal menimbulkan kegiatan
ekonomi dengan biaya tinggi bagi industri karena tuntutan pekerja dan
hambatan hubungan diluar masyarakat..
107