27.01.2018 Views

KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Motivasi Ekonomi individu bukanlah menjadi faktor dominan, bagi mereka<br />

begal hanyalah untuk kebutuhan sesaat dengan kelompoknya untuk<br />

berhura-hura – bukan karena untuk biaya hidup yang mendasar.<br />

2. Pola pikir instant menjadikan anak-anak tidak mau bekerja keras untuk<br />

mendapatkan hasil, pembentukan karakter ini banyak terjadi pada anakanak<br />

yang mempunyai kemampuan ekonomi baik dengan kemudahan<br />

saat awal pembentukannya, karena cara berpikir anak yang serba instan<br />

dalam menginginkan sesuatu, mencari cara mudah-mudah tanpa mau<br />

bekerja, sehingga mudah sekali untuk melakukan kejahatan untuk<br />

memenuhi keinginan yang mau cepat dan mudah. Dihubungkan dengan<br />

perilaku pembegalan adalah bagaimana mendapatkan sesuatu dengan<br />

cara instan. Ia ingin mendapatkan sepeda motor dan hand phone dengan<br />

instan merupakan faktor dominan dari begal muda, misalnya<br />

mendapatkan hand phone dan hidup berhura-hura dengan kelompoknya.<br />

3. Perilaku hedoisme untuk memperoleh benda-benda yang mempunyai nilai<br />

yang tinggi, dan berkeinginan untuk memperoleh barang secara cepat dan<br />

instan, Misalnya: motor yang bagus sehingga tergoda untuk memilikinya<br />

secara cepat dan instan yang akhirnya tergoda untuk melakukan<br />

pembegalan dan mengambil hak milik orang lain secara tidak legal alias<br />

dengan aksi pembegalan. Layanan hiburan yang membutuhkan uang<br />

untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kelompok untuk menikmati<br />

hiburan yang semakin banyak diperkotaan dengan biaya tinggi mendorong<br />

untuk mendapatkan uang dengan cara mudah dengan melakukan aksi<br />

begal.<br />

4. Proses pertumbuhan anak dalam lingkungan pergaulannya baik di sekolah<br />

atau lingkungan bermain yang sering di bullying kan menyebabkan saat<br />

remaja untuk melakukan kekerasan sebagai wujud pelampiasan dendam<br />

dan menampilkan dirinya sebagai herois, hal ini tidak diperoleh<br />

keterangan bahwa faktor ini menjadi faktor dominan.<br />

5. Faktor Perhatian Keluarga, pola asuh keluarga yang tidak maksimal dan<br />

tidak efektif, perhatian yang minim dari orang tua sangat berpengaruh<br />

99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!