KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PEMBEGAL (STUDY KASUS DI SULAWESI SELATAN)

2. Jalan Urip Sumiharjo (kasus 10 April 2015 di depan Kampus UMI,
3. Jalan Pettarani (kasus tanggal 19 Agustus 2015)
4. Jaln Urip Sumoharjo 19 September 2015 di samping Flyover,
5. Jalan Urip Sumiharjo 1 Januari 2016 di depan Kantor Gubernur Sulsel),
Tempat yang paling sering aksi begal dilakukan baik pada malam hari
maupun siang hari, yaitu :
1. Jalan ratulangi
2. Jalan Cendrawasih,
3. Jalan Abdullah Daeng Sirua,
4. Jalan Emmy Saelan,
5. Jalan Mapala,
6. Jalan Raya Pendidikan,
7. Jalan Abu Bakar Lambogo,
8. Jalan Sungai Saddang,
9. Jalan Hertasning,
10. Jalan Tun Abdul Razak,
Dari semua kejadian yang terkait dengan aksi begal di Makassar, ada
fakta-fakta yang menarik terkait dengan para pelaku, misalnya : Rata-rata
pelaku begal dalam kota adalah para remaja usia 14 - 20 tahun, dimana
terjadi peningkatan aksi yang pelaku semakin sadis, aksinya selalu disertai
dengan tindakan kekerasan menggunakan senjata, badik, golok, kapak,
busur dan senjata angin, mereka tidak hanya melakukan di malam hari
tetapi juga disiang hari. Tempat beraksi tidak hanya ditempat sepi juga
ditempat keramaian. Korban tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Aksi
mereka adalah mengambil motor korban, handphone dan tas korban.
Begal Pelaku begal umumnya terlibat dengan penyalahgunaan
narkotika dan minuman keras. Fakta-fakta ini menunjukan bahwa aksi
"begal" yang selama ini terjadi sudah bukan hanya persoalan kenakalan
remaja biasa, tapi menjurus pada kejahatan luar biasa yang perlu ditangani,
mengingat bahwa aksi ini ada kaitan dengan penyalahgunaan obat dan
mempengaruhi usia remaja.
87