14.04.2014 Views

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />

Bab <strong>VI</strong><br />

Program privatisasi tahun 2008 dilakukan berdasarkan keputusan Komite Privatisasi Nomor<br />

KEP-04/M.EKON/01/2008 tanggal 31 Januari 2008 dan rekomendasi Menteri <strong>Keuangan</strong><br />

Nomor S-41/MK.06/2008 tanggal 30 Januari 2008 yang menyetujui untuk melakukan<br />

privatisasi terhadap 44 BUMN, yang antara lain dari sektor pekerjaan umum, perkebunan,<br />

industri, dan keuangan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38 perusahaan dengan kepemilikan<br />

negara mayoritas dan 6 perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas. Privatisasi BUMN<br />

yang telah disetujui oleh DPR adalah PT Atmindo, PT Intirub, PT Prasidha Pamunah Limbah<br />

Industri, PT Jakarta International Hotel Development, Tbk, PT Kertas Blabak, dan PT Kertas<br />

Basuki Rahmat. Sedangkan sisanya masih menunggu konsultasi dan persetujuan DPR.<br />

Di samping dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam pengelolaan BUMN, sumber<br />

pembiayaan yang berasal dari privatisasi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Hal ini<br />

misalnya nampak pada perubahan target sumber pembiayaan yang berasal dari privatisasi<br />

pada tahun 2008. Kecenderungan kenaikan harga minyak serta beberapa komoditi penting<br />

pada perekonomian global yang terjadi sejak semester kedua tahun 2007 tidak hanya<br />

disebabkan oleh faktor fundamental yaitu sisi permintaan dan penawaran, namun juga<br />

oleh faktor nonfundamental, misalnya faktor geopolitik dan perubahan aliran dana dari<br />

pasar keuangan ke pasar komoditas yang telah menciptakan ketidakpastian, dan pada<br />

akhirnya meningkatkan kekhawatiran investor akan keamanan portofolio investasinya.<br />

Kekhawatiran ini telah menyebabkan investor mengalihkan dananya pada instrumeninstrumen<br />

yang relatif aman dan menghindari instrumen investasi yang berasal dari negaranegara<br />

berkembang termasuk Indonesia. Kondisi pasar keuangan yang tidak kondusif ini<br />

kemudian menjadi salah satu alasan pemerintah untuk mengubah target penerimaan<br />

privatisasi dari Rp1,5 triliun pada APBN Tahun 2008 menjadi hanya Rp0,5 triliun pada<br />

APBN-P Tahun 2008.<br />

D. Pembiayaan Melalui Dana Investasi Pemerintah dan Restrukturisasi<br />

BUMN<br />

Dana investasi pemerintah dan<br />

restrukturisasi BUMN terdiri atas beberapa<br />

komponen, yaitu untuk (1) investasi<br />

pemerintah, yang mengacu kepada<br />

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004<br />

tentang Perbendaharaan Negara, (2)<br />

penyertaan modal negara, (3) dana<br />

restrukturisasi BUMN, dan(4) dana<br />

kontinjensi untuk PT PLN (Persero). Pada<br />

setiap tahun anggaran tidak semua jenis<br />

alokasi ini ada pada dana investasi<br />

pemerintah dan restrukturisasi BUMN.<br />

(Triliun Rp)<br />

Perkembangan dana investasi pemerintah dan restrukturisasi BUMN selama periode 2005–<br />

2008 dapat dilihat pada Grafik <strong>VI</strong>.4.<br />

Investasi Pemerintah. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan<br />

Negara mengamanatkan Pemerintah untuk melakukan investasi jangka panjang dengan<br />

tujuan untuk memberikan manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lainnya. Investasi<br />

jangka panjang tersebut merupakan wujud dari peran Pemerintah dalam rangka memajukan<br />

6,0<br />

5,0<br />

4,0<br />

3,0<br />

2,0<br />

1,0<br />

-<br />

Grafik <strong>VI</strong>.4<br />

Dana Investasi Pemerintah dan Restrukturisasi BUMN<br />

2005−2008<br />

2005 2006 2007 2008<br />

Investasi Pemerintah<br />

Dana Restrukturisasi BUMN<br />

Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong><br />

Penyertaan Modal Negara<br />

Dana Kontijensi untuk PLN<br />

NK APBN 2009<br />

<strong>VI</strong>-13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!