14.04.2014 Views

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab <strong>VI</strong><br />

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />

Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pemerintahan daerah otonom baru,<br />

mulai tahun 2003 Pemerintah telah mengalokasikan sejumlah dana pada DAK untuk bidang<br />

prasarana pemerintahan guna mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan<br />

daerah pemekaran. Dana ini dialokasikan untuk daerah yang terkena dampak pemekaran<br />

(daerah otonom baru dan daerah induk). Sejak tahun 2003 sampai dengan 2008, DAK<br />

bidang prasarana pemerintahan ini dialokasikan dengan kisaran Rp3,3 miliar–Rp4,3 miliar<br />

kepada tiap daerah penerima.<br />

Dengan berjalannya waktu, pelaksanaan kebijakan ini telah berhasil mendorong<br />

perkembangan pembangunan daerah yang mengalami pemekaran. Namun, kebijakan<br />

desentralisasi fiskal perlu didukung dengan tersedianya sumber daya manusia yang mampu<br />

menyelenggarakan keuangan daerah serta sistem administrasi yang baik dan benar. Tanpa<br />

dukungan tersebut, kebijakan ini dapat menimbulkan risiko yang berdampak pada keuangan<br />

Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah.<br />

Konsekuensi lain dari pemekaran daerah terhadap keuangan negara adalah penambahan<br />

kantor-kantor untuk instansi vertikal guna melakukan kegiatan pemerintahan yang<br />

merupakan kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Pusat, antara lain sebagai berikut<br />

pertahanan dan keamanan, agama, kehakiman, dan keuangan. Dengan dibukanya kantorkantor<br />

tersebut, Pemerintah Pusat harus menyediakan dana untuk sarana dan prasarana<br />

gedung kantor, belanja pegawai, dan belanja operasional lainnya. Berdasarkan data RKA-<br />

KL tahun 2005–2008, jumlah dana APBN yang dialokasikan kepada daerah otonom baru<br />

berkisar antara Rp6,3 triliun–Rp14,0 triliun. Berdasarkan data RKA-KL tahun 2008, jumlah<br />

dana APBN yang dialokasikan untuk kebutuhan instansi vertikal pada daerah otonom baru<br />

adalah sebesar Rp14,0 triliun.<br />

6.4.7.2 Hold Harmless<br />

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan <strong>Keuangan</strong> antara Pemerintah<br />

Pusat dan Pemerintahan Daerah mengatur bahwa pemberian dana alokasi umum (DAU)<br />

ke daerah dilakukan berdasarkan suatu formula tertentu. Lebih lanjut disebutkan bahwa<br />

formula ini digunakan mulai tahun anggaran 2006, akan tetapi sampai dengan tahun<br />

anggaran 2007 alokasi DAU yang diberlakukan untuk masing-masing daerah ditetapkan<br />

tidak lebih kecil dari tahun anggaran 2005. Apabila DAU untuk provinsi tertentu lebih kecil<br />

dari tahun anggaran 2005, kepada provinsi yang bersangkutan dialokasikan dana<br />

penyesuaian yang besarnya sesuai dengan kemampuan dan perekonomian negara, kebijakan<br />

ini dikenal sebagai hold harmless.<br />

Pada tahun 2008 kebijakan hold harmeless telah dikurangi, meskipun belum seratus persen<br />

dihapuskan. Pemerintah masih mengalokasikan dana penyesuaian DAU sebesar Rp271,7<br />

miliar untuk menutup DAU bagi daerah yang mengalami penurunan DAU sebesar 75 persen<br />

atau lebih dibandingkan dengan DAU tahun 2007.<br />

Pada tahun 2009 Pemerintah berencana untuk tidak memberlakukan kebijakan hold<br />

harmlesss yang berarti DAU untuk tiap daerah dialokasikan murni berdasarkan formula.<br />

Keberhasilan penerapan formula murni ini sangat ditentukan oleh political will Pemerintah<br />

Pusat, Pemerintah Daerah, serta DPR <strong>RI</strong> dalam upaya mengoptimalkan alokasi DAU bagi<br />

kepentingan seluruh daerah. Kesamaan political will antara tiga pihak ini diharapkan dapat<br />

mengurangi potensi bertambahnya beban APBN 2009.<br />

<strong>VI</strong>-74 NK APBN 2009

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!