14.04.2014 Views

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />

Bab <strong>VI</strong><br />

melalui kredit ekspor, yang pada umumnya mengecualikan barang modal untuk keperluan militer<br />

dan komoditas pertanian, baik dalam bentuk buyer’s credit maupun supplier’s credit. Adapun<br />

jangka waktu pinjaman melalui fasilitas kredit ekspor ini umumnya dalam rentang 2 hingga 12<br />

tahun, dengan pemberian fasilitas pinjaman mencakup maksimal 85 persen dari nilai kontrak<br />

pembelian barang dan/atau jasa.<br />

Boks <strong>VI</strong>.4<br />

Debt Swap<br />

Debt swap pada dasarnya merupakan pertukaran antara utang yang harus dibayarkan kepada<br />

pemberi pinjaman (lender) dengan dana yang harus dikeluarkan oleh penerima pinjaman<br />

(borrower) untuk membiayai suatu program. Beberapa sektor yang paling diminati oleh negara<br />

donor dalam pemberian debt swap adalah di sektor pendidikan, kesehatan, perumahan, dan<br />

lingkungan.<br />

Debt swap merupakan program yang menguntungkan bagi Pemerintah, mengingat bahwa dana<br />

yang seharusnya merupakan kewajiban yang harus dibayarkan kepada lender, dialihkan untuk<br />

membiayai kegiatan/proyek tertentu di dalam negeri. Di samping itu, program debt swap tidak<br />

diikuti dengan persyaratan tambahan berupa ikatan politik atau ekonomi. Bagi lender, pemberian<br />

debt swap merupakan bentuk kepedulian negara-negara maju untuk ikut berpartisipasi dalam<br />

mengurangi kemiskinan dan dampak lingkungan melalui peningkatan ketahanan pangan,<br />

perumahan, pendidikan, dan pemeliharaan lingkungan hidup.<br />

Dalam pelaksanaannya, saat ini terdapat 4 negara yang memberikan komitmen pemberian debt<br />

swap kepada Indonesia dan telah menandatangani MoU yaitu Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris.<br />

Namun demikian, baru 2 negara yaitu Italia dan Jerman yang merealisasikan MoU tersebut melalui<br />

implementasi debt swap dalam berbagai kegiatan.<br />

Pelaksanaan debt swap dengan Italia dilakukan melalui mekanisme penyediaan dana untuk<br />

membiayai program tertentu di dalam negeri senilai 100 persen dari komitmen debt swap.<br />

Dengan demikian terdapat debt redirection yaitu langkah pengalihan dana yang semula<br />

ditujukan untuk pembayaran kewajiban pinjaman menjadi pembiayaan kegiatan. Program<br />

debt swap dengan Italia tersebut ditujukan untuk membiayai program pengurangan<br />

kemiskinan dan produksi pangan, serta pembangunan perumahan di Propinsi NAD dan Nias,<br />

dengan nilai EUR5,7 juta dan USD24,2 juta.<br />

Pelaksanaan debt swap dengan Pemerintah Jerman telah dilakukan dalam berbagai tahap<br />

dan kegiatan. Sedikit berbeda dengan proses debt swap Pemerintah Italia, mekanisme yang<br />

diterapkan dalam debt swap dengan Pemerintah Jerman ini adalah melalui pertukaran<br />

pembayaran kewajiban pinjaman dengan penyediaan dana untuk membiayai program tertentu<br />

di dalam negeri senilai 50 persen dari komitmen debt swap, sehingga melalui mekanisme<br />

tersebut terdapat pengurangan nilai utang (debt reduction) sebesar 50 persen. Beberapa<br />

program debt swap yang sudah dan/atau sedang dilaksanakan dengan Pemerintah Jerman<br />

diantaranya adalah sebagai berikut.<br />

1. Debt for Education Swap I<br />

Debt for Education Swap I ditujukan untuk mendukung program Pemerintah Indonesia dalam<br />

meningkatkan mutu pendidikan Indonesia pada jenjang sekolah dasar. Program senilai<br />

EUR25,6 juta tersebut dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan lokasi<br />

proyek tersebar dalam 17 propinsi.<br />

NK APBN 2009<br />

<strong>VI</strong>-53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!