BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...
BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...
BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />
Bab <strong>VI</strong><br />
a. Obligasi Negara (ON).<br />
SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan<br />
pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi negara dikelompokkan dalam dua<br />
denominasi yaitu:<br />
‣ ON Valas: Obligasi negara yang diterbitkan dalam mata uang asing.<br />
‣ ON Rupiah: Obligasi negara dalam mata uang rupiah.<br />
o ON dengan kupon<br />
• Variable Rate (VR ): Obligasi negara rupiah yang diterbitkan dengan bunga<br />
mengambang dengan referensi tingkat suku bunga SBI 3 bulan dan dibayarkan<br />
setiap tiga bulan.<br />
• Fixed Rate (FR): Obligasi negara dengan tingkat bunga tetap yang saat ini<br />
terdiri dari beberapa jenis:<br />
• Fixed Rate Regular (FR Reg ): Obligasi negara berdenominasi rupiah<br />
yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap, yang dibayarkan<br />
setiap enam bulan.<br />
• Obligasi Negara Ritel (O<strong>RI</strong>): Obligasi negara yang diterbitkan dengan<br />
tingkat bunga tetap yang pembayaran kuponnya dilaksanakan setiap<br />
bulan. Penjualan O<strong>RI</strong> di pasar perdana hanya diperuntukkan kepada<br />
investor individu.<br />
o ON Tanpa Kupon<br />
• Zero Coupon Bond (ZCB): Obligasi negara yang pembayaran kuponnya<br />
secara diskonto. Investor memperoleh keuntungan dari selisih harga beli (at<br />
discount) dengan nilai nominal saat jatuh tempo, atau saat dijual sebelum jatuh<br />
tempo.<br />
b. Surat Perbendaharaan Negara (SPN):<br />
SUN yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran<br />
bunga secara diskonto.<br />
2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)<br />
Secara umum struktur SBSN serupa dengan SUN, dimana menurut tenornya SBSN dapat<br />
diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun (jangka panjang) atau<br />
jangka waktu jatuh tempo sampai dengan satu tahun. Sedangkan menurut imbal hasilnya<br />
dapat ditetapkan sesuai kesepakatan sejak awal, dapat bersifat tetap (fixed), atau<br />
mengambang (floating). Berdasarkan denominasinya, SBSN dapat diterbitkan dalam rupiah<br />
maupun dalam valas.<br />
Hal pokok yang membedakan antara SUN dengan SBSN adalah tujuan penerbitan dan teknik<br />
perikatan/perjanjian penerbitannya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002,<br />
SUN hanya dapat diterbitkan untuk pembiayaan defisit APBN dan pengelolaan portofolio<br />
utang. Sementara itu, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang<br />
Surat Berharga Syariah Negara, SBSN juga dapat diterbitkan untuk membiayai pembangunan<br />
proyek, khususnya proyek-proyek dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur,<br />
selain untuk membiayai APBN, baik pembiayaan secara umum, maupun pembiayaan cash<br />
mismatch.<br />
NK APBN 2009<br />
<strong>VI</strong>-49