14.04.2014 Views

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab <strong>VI</strong><br />

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />

Boks <strong>VI</strong>.6<br />

Macro Stress Test Risiko Fiskal BUMN<br />

Macro Stress Test Depresiasi Nilai Tukar, Kenaikan Suku Bunga, dan Kenaikan<br />

Harga Minyak Mentah terhadap Risiko Fiskal BUMN<br />

Perubahan nilai tukar, suku bunga, dan harga minyak mentah akan menimbulkan dampak pada<br />

kinerja keuangan BUMN yang pada akhirnya dapat memengaruhi kontribusi BUMN terhadap<br />

APBN. Penurunan kontribusi ini merupakan bagian dari risiko fiskal yang bersumber dari BUMN.<br />

Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan nilai tukar, suku bunga, dan harga minyak<br />

mentah akan mempengaruhi risiko fiskal BUMN perlu dilakukan pengujian sensitivitas atau macro<br />

stress test.<br />

Macro stress test merupakan simulasi yang dilakukan dengan asumsi rupiah akan terdepresiasi<br />

terhadap dolar Amerika Serikat, suku bunga naik, dan harga minyak mentah. Selanjutnya<br />

perubahan ini akan mengubah parameter kinerja keuangan BUMN dan indikator risiko fiskal<br />

BUMN. Pengujian macro stress test dilakukan atas proyeksi risiko fiskal BUMN tahun 2008 –<br />

2010 secara parsial maupun keseluruhan. Sampel pengujian meliputi beberapa BUMN<br />

nonkeuangan yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan APBN yang mewakili sektor<br />

energi, pertambangan, telekomunikasi, pupuk dan transportasi.<br />

Risiko Fiskal PT PLN, PT Pertamina, PT Pusri, PT Pelni, dan PT Kereta Api<br />

Indikator Risiko Fiskal<br />

PT PLN<br />

(triliun Rp)<br />

PT Pertamina<br />

(triliun Rp)<br />

PT Pusri<br />

(triliun Rp)<br />

PT Pelni<br />

(miliar Rp)<br />

PT Kereta Api<br />

(miliar Rp)<br />

2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010<br />

Depresiasi rupiah terhadap<br />

US$ (20%)<br />

Perubahan kontribusi<br />

bersih terhadap APBN -15,4 -16,9 -50,3 -52,4 -4,7 -3,7 0 0 -25 -29<br />

Perubahan utang bersih 42,7 59,6 -6,0 0 -2,5 -3,9 0 0 104 148<br />

Perubahan kebutuhan<br />

pembiayaan 30,9 48,2 0 0 0 0 0 0 49 50<br />

Kenaikan suku bunga (3%)<br />

Perubahan kontribusi bersih<br />

terhadap APBN -3,2 -4,5 -5,0 -4,1 0 0 -3 -3<br />

Perubahan utang bersih 0 0 -2,3 -3,8 0 0 9 14<br />

Perubahan kebutuhan<br />

pembiayaan 0 0 0 0 0 0 6 6<br />

Kenaikan harga minyak (US$<br />

20)<br />

Perubahan kontribusi bersih<br />

terhadap APBN -11,6 -8,9 -48,7 -48,5 -4,7 -3,7 -382 -382 -4 -7<br />

Perubahan utang bersih 0 0 -3,9 0 -2,5 -3,9 -239 -418 26 54<br />

Perubahan kebutuhan<br />

pembiayaan 1,0 0,7 0 0 0 0 0 0 20 33<br />

<strong>VI</strong>-68 NK APBN 2009

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!