14.04.2014 Views

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

BAB VI - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab <strong>VI</strong><br />

Pembiayaan Defisit <strong>Anggaran</strong>, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal<br />

6.4.3.1 Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik<br />

10.000 Mega Watt<br />

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 86<br />

Tahun 2006 sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2007,<br />

Pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk jaminan penuh terhadap pembayaran<br />

kewajiban PT PLN (Persero) kepada kreditur perbankan yang menyediakan pendanaan/<br />

kredit untuk proyek-proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik. Penjaminan ini<br />

dimaksudkan untuk meningkatkan kelayakan PT PLN (Persero) dalam memperoleh kredit<br />

(creditworthiness) dan sekaligus menurunkan biaya modal proyek.<br />

Dengan demikian diharapkan akan mempercepat penyelesaian proyek percepatan<br />

pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW sehingga masalah kekurangan pasokan<br />

listrik dapat teratasi. Terkait dengan upaya untuk menghindari terulangnya kekurangan<br />

pasokan listrik, saat ini Pemerintah tengah merencanakan pembangunan pembangkit tenaga<br />

listrik 10.000 MW tahap II. Proyek pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II<br />

diharapkan dapat dimulai proses pelaksanaannya pada tahun 2009 dengan skema jaminan<br />

pemerintah seperti halnya pada proyek pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW yang<br />

saat ini sedang memasuki tahap penyelesaian.<br />

Nilai investasi keseluruhan proyek<br />

pembangunan pembangkit listrik 10.000<br />

MW diperkirakan sekitar Rp99,4 triliun,<br />

dengan rincian Rp73,5 triliun untuk<br />

pembangkit dan Rp25,9 triliun untuk<br />

transmisi. Sekitar 85 persen kebutuhan dana<br />

proyek pembangkit dan transmisi dipenuhi<br />

melalui pembiayaan kredit perbankan baik dari<br />

dalam negeri maupun luar negeri. Nilai<br />

pinjaman yang diperoleh PT PLN (Persero)<br />

sampai akhir tahun 2008 diperkirakan sebesar<br />

Rp84,5 triliun. Hingga Juli 2008, sumber<br />

pembiayaan yang telah diperoleh<br />

(ditandatangani dan ditetapkan pemenang<br />

lelang) dapat dilihat pada Tabel <strong>VI</strong>.15.<br />

(miliar Rp)<br />

(juta USD)<br />

1 Labuan 2 x 315 1.188,6 288,6<br />

2 Indramayu 3 x 330 1.272,9 592,2<br />

3 Rembang 2 x 315 1.911,5 -<br />

4 Suralaya 1 x 625 735,4 284,3<br />

5 Paiton 1 x 660 600,6 330,8<br />

6 Pacitan 2 x 315 1.045,9 -<br />

7 Teluk Naga 3 x 315 1.606,6 -<br />

8 Pelabuhan Ratu 3 x 350 1.874,3 -<br />

9 Lampung 2 x 100 459,9 -<br />

10 Sumatera Utara 2 x 200 780,8 -<br />

Risiko fiskal dengan adanya jaminan<br />

11 NTB 2 x 25 273,8 -<br />

Pemerintah (full guarantee) ialah ketika PT 12 Gorontalo 2 x 25 264,8 -<br />

PLN (Persero) tidak mampu memenuhi<br />

kewajiban kepada kreditur secara tepat waktu,<br />

dan oleh karenanya pemerintah wajib<br />

memenuhi kewajiban tersebut. Pemenuhan<br />

kewajiban Pemerintah tersebut dilaksanakan<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

Sulawesi Utara<br />

Kepulauan Riau<br />

NTT<br />

Sulawesi Tenggara<br />

Kalimantan Tengah<br />

2 x 25<br />

2 x 7<br />

2 x 7<br />

2 x 10<br />

2 x 60<br />

304,5<br />

71,2<br />

73,2<br />

97,1<br />

413,9<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

melalui mekanisme APBN. Beberapa faktor<br />

Jumlah<br />

7.078 12.975,0 1.495,9<br />

risiko yang dapat mengurangi kemampuan PT<br />

Sumber: Departemen <strong>Keuangan</strong><br />

PLN (Persero) dalam memenuhi kewajiban<br />

kepada kreditur secara tepat waktu antara lain pertumbuhan penjualan energi listrik yang<br />

tinggi, tarif, fluktuasi nilai tukar, kenaikan harga BBM, peningkatan biaya pemeliharaan<br />

mesin, dan kekurangan pasokan batubara.<br />

No<br />

Tabel <strong>VI</strong>.15<br />

Posisi Perolehan Pembiayaan Proyek Pembangkit<br />

Tenaga Listrik 10.000 MW<br />

(s.d. Juli 2008)<br />

Proyek PLTU<br />

Kapasitas<br />

(MW)<br />

Nilai Pinjaman<br />

<strong>VI</strong>-64 NK APBN 2009

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!