25.10.2014 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bukti Tidak Langsung (Indirect Evidence) dalam Penanganan Kasus Persaingan Usaha<br />

Kasus kartel merupakan salah satu kasus yang sulit untuk dibuktikan.<br />

Meskipun dari jumlah perkara yang masuk kelihatan besar, akan tetapi<br />

pembuktian kasus kartel sendiri sulit untuk dilakukan, sehingga tidak heran<br />

hanya sedikit jumlah kasus kartel yang ditangani.<br />

Kartel menjadi sulit dideteksi karena pada faktanya perusahaan yang<br />

berkolusi berusaha menyembunyikan perjanjian antar mereka dalam rangka<br />

menghindari hukum. Jarang sekali pelaku usaha yang secara terang-terangan<br />

membuat perjanjian antar mereka, membuat dokumen hukum, mengabadikan<br />

pertemuan, serta mempublikasikan perjanjian, sehingga di mata hukum<br />

persaingan dapat dijadikan bukti langsung perjanjian.<br />

Sulitnya pembuktian kasus kartel juga dialami berbagai penegak hukum<br />

persaingan di negara lain. Dalam menangani kasus kartel, pelaku usaha<br />

merahasiakan kegiatan mereka dan tidak bekerja sama dengan penyelidik<br />

untuk membuka kasus ini kecuali adanya keuntungan bagi pelaku usaha yang<br />

terlibat seperti dengan adanya liniency program. Akan tetapi, dalam kondisi<br />

dimana tidak terdapat program liniency tersebut, pembuktian harus tetap<br />

berjalan, sehingga pembuktian tidak langsung menjadi salah satu solusinya.<br />

Dalam kasus kartel di luar negeri, pembuktian secara tidak langsung juga<br />

sering dilakukan pada kasus kartel sebagai substansi pelengkap dari adanya<br />

bentuk komunikasi kartel.<br />

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, jelas disebutkan bahwa kartel<br />

termasuk dalam salah satu perjanjian yang dilarang, dimana disebutkan<br />

bahwa pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha<br />

pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur<br />

produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat<br />

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha<br />

tidak sehat (pasal 11 UU No. 5/1999). Perjanjian yang disebutkan dalam<br />

UU adalah berupa suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk<br />

mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama<br />

apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis (Pasal 1 UU No. 5/1999). Kondisi<br />

tersebut memungkinkan adanya pembuktian tidak langsung terhadap perilaku<br />

beberapa pelaku usaha tertentu.<br />

Dari kasus kartel yang ditangani <strong>KPPU</strong>, pembuktian tidak langsung juga<br />

pernah dilakukan pada beberapa kasus, seperti kasus fuel surcharge dan<br />

kasus minyak goreng. Dalam kasus tersebut, terdapat penafsiran mengenai<br />

kondisi di pasar yang diperkuat dengan teori ekonomi bahwa terjadi paralel<br />

behaviour yang merujuk terjadinya suatu kolusi. Pendekatan ini memakai<br />

pembuktian secara statistik terhadap time series harga yang diberikan<br />

beberapa pelaku usaha di pasar. Pro kontra dari putusan ini terutama<br />

mengenai adanya pembuktian tidak langsung (pembuktian dari sisi ekonomi)<br />

terus berjalan, sehingga menarik bagi penulis untuk mencoba memperdalam<br />

160<br />

JURNAL PERSAINGAN USAHA • Edisi 5 - Tahun 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!