jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Riris Munadiya<br />
metodologi struktur (“Structural Methodology”) dan metodologi perilaku<br />
(“Behavioral Methodology”). Pendekatan ini telah dipakai dalam kasus<br />
industri semen di India.<br />
1. Pemilihan Pendekatan Ekonomi untuk Memulai Penyelidikan<br />
Mendeteksi kartel dalam suatu industri merupakan tantangan tersendiri,<br />
dimana terdapat perbedaan yang tipis antara kartel dan perilaku yang<br />
kompetitif. Metodologi yang diadopsi dalam mendeteksi potensi kartel<br />
dikenal berdasarkan penelitian (Friederiszick and Rigaud, 2007).<br />
Metodologi yang didasarkan pada seleksi random, seperti investigasi pada<br />
sampel random dari industri-industri setiap tahun bukan merupakan mekanisme<br />
yang efisien walaupun mungkin terdapat potensi deteksi kartel. Kebijakan dari<br />
metodologi yang diperlukan harus bertujuan menghasilkan kemungkinan<br />
yang sedikit pada tipe error 1 dan tipe 2, sebagai contoh menolak positif dan<br />
menerima negatif. Terlebih lagi, metodologi yang digunakan harus memiliki<br />
deterrence effect. Sebagai contoh, metodologi yang bergantung pada indikator<br />
individu seperti beberapa pengukuran variasi harga pada level industri lebih<br />
rentan dari pada metodologi yang bergantung pada beberapa indikator. Selain<br />
itu, jika dibandingkan, metodologi yang otomatis (an automated methodology)<br />
dapat menghasilkan outcome yang dapat diperkirakan, dibandingkan dengan<br />
metodologi yang menciptakan ruang untuk keleluasaan penginterpretasian<br />
indikator individual (Friederiszick and Rigaud, 2007).<br />
Metodologi perlu mempertimbangkan kapasitas dan sumber daya dari<br />
lembaga persaingan. Seharusnya tidak diperlukan intensitas analisa<br />
ekonomi yang rumit yang membatasi sumber dan membutuhkan tim<br />
yang lebih besar dengan kemampuan ekonomi dan industri. Metodologi<br />
yang membutuhkan monitoring pasar dengan permanen dan pengetahuan<br />
industri lebih tepat bagi kemampuan kapasitas lembaga persaingan.<br />
Metodologi juga harus memperhitungkan adanya keterbatasan informasi<br />
yang dipublikasikan, dengan kata lain bagian informasi yang disediakan<br />
oleh tambahan indikator individu harus seimbang dengan biaya untuk<br />
mendapatkan informasi mengenai indikator tersebut.<br />
2. Metodologi Struktural (Structural Methodology)<br />
Metodologi struktural bergantung pada prinsip supply-demand dan<br />
indikator ekonomi lain seperti harga, analisa biaya, kapasitas terpakai,<br />
jumlah perusahaan, ukuran perusahaan, dan konsentrasi perusahaan dalam<br />
industri. Analisa data untuk semua parameter memberikan bukti empiris yang<br />
mengindikasikan bahwa perusahaan saling berkolusi atau tidak. Parameterparameternya<br />
adalah sebagai berikut :<br />
JURNAL PERSAINGAN USAHA • Edisi 5 - Tahun 2011<br />
169