25.10.2014 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Riris Munadiya<br />

3. Metode Perilaku (Behavioral Methods)<br />

Anggota dalam kesepakatan kolusi membuat aturan dan batasan dalam<br />

beroperasi yang menentukan perilaku kolusi. Perilaku ini dapat menipu<br />

kebijakan antitrust. Dengan mempengaruhi faktor yang mendorong stabilitas<br />

kartel, kebijakan persaingan dapat membuat formasi kartel menjadi tidak<br />

menarik bahkan memecah kartel (Friederiszick and Rigaud, 2007). Dari<br />

perspektif ini, metodologi deteksi kartel didorong dengan adanya kebijakan<br />

sehingga efek terhadap pasar dan konsumen menjadi minimal.<br />

Perilaku lain yang dapat dideteksi adalah parallel conduct yang ditandai<br />

dengan adanya paralel harga ataupun stabilnya market share dari pelakupelaku<br />

utama di pasar. Paralel harga dapat muncul jika perusahaanperusahaan<br />

tersebut merubah harga secara simultan pada arah yang sama<br />

dan proporsional. Akan tetapi, parallel conduct sendiri bukanlah bukti<br />

kolusi 4 . Kemiripan dapat terjadi sebagai hasil dari interaksi di pasar. Dalam<br />

kondisi pelaku usaha utama yang sedikit memungkinkan adanya paralel<br />

harga yang dicurigai kolusi, akan tetapi terdapat kondisi yang membuat<br />

paralel harga menjadi wajar, apabila misalkan kenaikan harga akibat<br />

kenaikan biaya atau demand 5 .<br />

Metode struktural yang berasal dari indirect evidence biasanya didorong<br />

oleh metodologi ekonomi yang sampai saat ini masih dikembangkan. Dalam<br />

hal pembuktian tidak langsung, kompetitor atau konsumen dari kartel<br />

dapat memberikan bukti dampak dari kartel (Apesteguia, Dufwenberg,<br />

Selten, 2007). Sebagai contoh, konsumen merasakan adanya tanda kolusi<br />

pelaku usaha dan melaporkannya pada lembaga persaingan. Pembuktian<br />

tidak langsung juga bisa dilakuan berdasarkan hasil monitoring lembaga<br />

persaingan terhadap kecurigaan akan adanya kartel.<br />

4. Metode secara Ekonomi<br />

Selain berbagai metode di atas, dua pendekatan deteksi kartel secara<br />

ekonomi sering ditemui dalam berbagai literatur, yaitu pendekatan topdown<br />

dan pendekatan bottom-up. Pendekatan top-down menyaring<br />

beberapa sektor untuk mengidentifikasi industri yang cenderung kolusi.<br />

Contoh pendekatan top-down terdapat dalam studi yang dilakukan oleh<br />

Grout dan Sonderegger (2005) untuk OFT. Studi tersebut menggunakan<br />

timbulnya kartel yang dideteksi oleh EC dan lembaga persaingan US<br />

sebagai ukuran kartel dari industri dan mencoba menjelaskan level kartel<br />

oleh berbagai industri menggunakan variabel tertentu seperti turn over,<br />

ukuran biaya, ukuran konsentrasi, perhitungan entry barrier dengan<br />

menggunakan analisa regresi yaitu metode regresi OLS, Logit, dan Probit.<br />

4 Does parallel behaviour provide some evidence of collution , Paolo Buccirossi<br />

5 Antitrust : An Economic Approach, Richard A Givens<br />

JURNAL PERSAINGAN USAHA • Edisi 5 - Tahun 2011<br />

171

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!