25.10.2014 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Efektifitas Pengaturan Jabatan Rangkap di BUMN<br />

Dari kedua perusahaan bioskop Group 21, Harris Lasmana mengundurkan<br />

diri dari jabatan Komisaris dan dari 8 (delapan) perusahaan perusahaan<br />

bioskop Group 21, Harris Lasmana mengundurkan diri dari jabatan Direktur<br />

di 4 (empat) perusahaan diantaranya. Ia pun mengundurkan diri dari<br />

jabatannya sebagai Komisaris Utama di PT Indo Ika Mandiri.<br />

Sedangkan dari 9 (sembilan) perusahaan bioskop Group 21 milik PT<br />

Nusantara Sejahtera Raya (Terlapor III), Suryo Suherman mengundurkan diri<br />

dari jabatannya sebagai Komisaris Utama di 4 (empat) perusahaan bioskop<br />

Group 21. Majelis Komisi yang memutus perkara ini menilai bahwa tindakan<br />

tersebut patut dicatat sebagai suatu itikad baik untuk mengurangi potensi<br />

penyalahgunaan perangkapan jabatan.<br />

Namun demikian, tindakan pengunduran diri tersebut masih dalam lingkup<br />

jabatan Direksi dan Komisaris di anak-anak perusahaan bioskop Group 21<br />

yang dimiliki oleh PT Nusantara Sejahtera Raya (Terlapor III) saja. Dalam<br />

kenyataannya, Harris Lasmana dan Suryo Suherman masih memiliki jabatan<br />

rangkap di beberapa anak perusahaan bioskop Group 21 lainnya. Selain<br />

itu, tidak ada fakta yang menunjukan adanya pengunduran diri dari posisi<br />

jabatan rangkap yang dilakukan oleh Harris Lasmana yang menjabat baik<br />

sebagai Direktur Utama pada PT Camila Internusa Film (Terlapor I) maupun<br />

Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya (Terlapor III).<br />

Demikian pula halnya dengan Jimmy Herjanto Darmasasmita yang tetap<br />

menjabat sebagai Direktur Utama PT Satrya Perkasa Esthetika Film (Terlapor<br />

II) dan Direktur Utama 2 (dua) perusahaan bioskop Group 21 dan Direktur di<br />

6 (enam) perusahaan bioskop Group 21 milik PT Nusantara Sejahtera Raya<br />

(Terlapor III). Disamping itu Prapti Rahayu pada saat perkara ini diputus tetap<br />

menjabat sebagai Komisaris Utama pada PT Camila Internusa Film (Terlapor<br />

I) dan sebagai Direktur pada PT Satrya Perkasa Esthetika Film (Terlapor II).<br />

Dalam Putusannya, <strong>KPPU</strong> menyatakan, bahwa Harris Lasmana dan Suryo<br />

Suherman menduduki jabatan rangkap pada jabatan-jabatan strategis di<br />

beberapa perusahaan importir film dan atau perusahaan bioskop yang hal<br />

ini berpotensi besar untuk timbulnya praktek monopoli dan persaingan<br />

usaha tidak sehat. Namun demikian, sampai dengan berakhirnya periode<br />

pemeriksaan, Majelis Komisi belum menemukan cukup bukti untuk<br />

menyatakan perangkapan jabatan tersebut mengakibatkan terjadinya praktek<br />

monopoli dan persaingan tidak sehat sebagaimana dimaksud Pasal 26 UU<br />

No. 5 Tahun 1999.<br />

Mengingat pembuktian Pasal 26 UU No. 5/1999 menggunakan pendekatan<br />

Rule of Reason, untuk menyatakan Terlapor melanggar pasal tersebut harus<br />

dibuktikan terlebih dahulu apakah tindakan tersebut dapat mengakibatkan<br />

terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat yang<br />

dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat<br />

240<br />

JURNAL PERSAINGAN USAHA • Edisi 5 - Tahun 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!