jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
jurnal - KPPU
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Efektifitas Pengaturan Jabatan Rangkap di BUMN<br />
rangkap jabatan antara lain yaitu Karen Agustiawan yang merangkap jabatan<br />
sebagaI yang Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) dan sebagai Komisaris<br />
Utama pada PT. Nusantara Regas (perusahaan patungan PT Pertamina (Persero)<br />
dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero)); dan Rinaldi Firmansyah yang<br />
merangkap jabatan sebagai Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia<br />
(Persero), Tbk dan Komisaris Utama PT. Telekomunikasi Seluler.<br />
Dalam prakteknya, jabatan rangkap tetap terjadi walaupun tindakan tersebut<br />
dilarang oleh ketentuan perundang-undangan baik yang secara umum diatur<br />
dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek<br />
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat maupun yang secara khusus<br />
diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha<br />
Milik Negara.<br />
Larangan tersebut diberlakukan mengingat jabatan rangkap berpotensi<br />
menimbulkan benturan kepentingan, yaitu keadaan dimana terdapat konflik<br />
antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi<br />
pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta karyawan<br />
perusahaan, dan juga berpotensi menghambat persaingan usaha yang sehat.<br />
Pada esensinya, rangkap jabatan dilarang dalam rangka mencegah terjadinya<br />
pertukaran informasi dan atau kerjasama kolusif antar pelaku usaha yang<br />
saling bersaing yang dapat menyebabkan hilangnya atau berkurangnya secara<br />
substansial persaingan di pasar dan memiliki dampak praktek monopolisasi<br />
atau merugikan bagi perkembangan perekonomian 2 .<br />
Banyak dari kalangan usaha yang menentang larangan jabatan rangkap. Salah<br />
satu pendapat yang kontra terhadap larangan jabatan rangkap adalah Eddy<br />
Sugito sewaktu menjabat sebagai Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek<br />
Indonesia. Beliau berpendapat bahwa peraturan <strong>KPPU</strong> yang melarang jabatan<br />
rangkap Komisaris dan atau Direktur oleh individu dalam dua perusahaan<br />
berbeda, sebagai sesuatu yang justru membatasi dan tidak efisien.<br />
Jabatan rangkap adalah hal yang wajar-wajar saja. Apalagi jabatan rangkap<br />
dalam grup justru akan menyelaraskan dengan misi perusahaan holding.<br />
Dengan jabatan rangkap justru terjadi efisiensi dalam tubuh perusahaan<br />
dalam grup. Terlebih pada perusahaan holding, jabatan rangkap justru akan<br />
menyeragamkan misi dan target yang ingin diraih 3 .<br />
Dalam bidang pasar modal, Robinson Simbolon selaku Kepala Biro Perundangundangan<br />
dan Bantuan Hukum Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga<br />
Keuangan (Bapepam-LK), berpendapat bahwa Aturan IX.E.1 tentang transaksi<br />
afiliasi dan benturan kepentingan bisa menyampingkan aturan <strong>KPPU</strong> dengan<br />
menggunakan prinsip hukum lex spesialis derogat lex generalis.<br />
2 Ibid.<br />
3 ”BEI nilai larangan rangkap jabatan tidak efisien”, (http://www.detikfinance.com), diakses 17 Maret 2010.<br />
230<br />
JURNAL PERSAINGAN USAHA • Edisi 5 - Tahun 2011