12.07.2015 Views

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat <strong>2011</strong>Bab IVAlokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> modal tersebut, bersama-sama dengan <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> barang,akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ke berbagai program pembangunan yangdilakukan oleh K/L, terutama untuk pembangunan infrastruktur. Sasaran umumpembangunan infrastruktur dalam tahun <strong>2011</strong> antara lain adalah: (1) mendukungketahanan pangan nasional; (2) meningkatkan keterhubungan antarwilayah;(3) memperkuat virtual domestic interconnect<strong>iv</strong>ity/Indonesia connected; (4) mengurangiback log perumahan; (5) meningkatkan ketahanan energi nasional; dan (6) menjagaketersediaan air baku dan pengendalian banjir. Dalam kaitan ini, <strong>belanja</strong> modal akandigunakan untuk mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh K/L, antaralain: (1) penyediaan pembangunan infrastruktur dasar (jalan, jembatan, pelabuhan,pembangkit tenaga listrik) untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomidan perbaikan kesejahteraan rakyat; (2) penyediaan pembangunan infrastruktur pertanian(irigasi, optimalisasi/ konservasi/reklamasi lahan, dan pengembangan agrobisnis) untukmendukung pencapaian program ketahanan pangan; (3) pengembangan infrastruktur dalamrangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam; (4) prioritas diberikan untukpendanaan kegiatan multiyears guna mendukung kesinambungan pembiayaan; serta(5) peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi terhadap dampak negatif akibat perubahaniklim (climate change).Alokasi Anggaran Pembayaran Bunga UtangBeberapa tahun terakhir, <strong>pemerintah</strong> telah menggunakan kebijakan peng<strong>anggaran</strong> defisityang diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada target yang telah ditetapkan.Dengan kebijakan tersebut, diperlukan alokasi sumber pembiayaan yang memadai untukmenutup defisit yang ditetapkan. Dengan semakin berkurangnya sumber pembiayaannonutang, maka <strong>pemerintah</strong> mengandalkan pemenuhan pembiayaan melalui utang.Akibatnya, outstanding utang dari tahun ke tahun akan mengalami peningkatan. Sebagaikonsekuensinya, beban utang yang ditanggung oleh <strong>pemerintah</strong>, baik beban bunga atasoutstanding utang maupun biaya penerbitan/pengadaan utang yang diperlukan untukmemperolehnya, mengalami peningkatan.Beban bunga utang merupakan bagian dari kewajiban yang harus dipenuhi oleh <strong>pemerintah</strong>,selain pembayaran pokok jatuh tempo utang. Untuk itu, pengeluaran ini merupakan salahsatu bagian yang harus didahulukan oleh <strong>pemerintah</strong>. Selain itu, bagi investor, pemberipinjaman luar dan dalam negeri, dan lembaga internasional lainnya menilai kredibilitas<strong>pemerintah</strong> melalui kemampuan dan ketepatan waktu dalam memenuhi kewajibanutangnya. Untuk itu, perlu dilakukan perencanaan utang yang baik dan hati-hati, sehinggakewajiban atas utang di masa mendatang masih dalam batas kemampuan ekonomi, dantidak menimbulkan tekanan terhadap APBN dan neraca pembayaran.Dalam memperhitungkan beban utang, beberapa variabel ikut mempengaruhi, antara lain:(1) asumsi nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang dolar Amerika, dan beberapamata uang kuat lainnya; (2) tingkat suku bunga SBI-3 bulan yang digunakan sebagaireferensi bunga instrumen variable rate SBN; (3) asumsi tingkat bunga Libor dengan tingkatbunga mengambang yang digunakan sebagai referensi untuk menghitung instrumentpinjaman; (4) outstanding utang; dan (5) perkiraan utang baru tahun <strong>2011</strong>. Berdasarkanbeberapa variabel di atas, <strong>pemerintah</strong> menganggarkan biaya bunga utang pada RAPBNtahun <strong>2011</strong> sebesar Rp116.4 triliun, atau 1,7 persen terhadap PDB. Beban bunga utangtersebut, diperuntukkan bagi pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp80,4 triliunNota Keuangan dan RAPBN <strong>2011</strong>IV -121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!