12.07.2015 Views

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IVAnggaran Belanja Pemerintah Pusat <strong>2011</strong>mencapai 3,0 juta ton pada tahun 2010; dan (2) makin tingginya subsidi harga raskin, dariRp2.494/kg/RTS pada tahun 2005 menjadi Rp4.685/kg/RTS pada tahun 2010 (lihat TabelIV.12).TABEL IV.12PERKEMBANGAN SUBSIDI PANGAN, 2005−2010Uraian2005 2006 2007 2008 2009Real. Real. Real. Real. Real.APBN2010APBN-PSubsidi Pangan (triliun rupiah)6,4 5,3 6,6 12,1 13,0 11,4 13,9% terhadap PDB 0,23 0,16 0,17 0,24 0,23 0,19 0,22Asumsi dan Parameter- Kuantum (ton) 1.991.133 1.624.089 1.731.805 3.342.500 3.330.000 2.7 27.502 2.97 2.27 8> RTS (juta KK) 11,1 12,7 16,7 19,1 18,5 17,5 17,5> Durasi (bulan) 12 10 11 12 12 12 12> Alokasi (kg/RTS/bulan) 14,9 12,8 9,4 10-15 15 13 13 - 15Subsidi Harga (RP/Kg) 2.494 3.27 5 3.620 3.483 3.900 4.175 4.685- HPB (Rp/kg) 3.494 4.27 5 4.620 5.083 5.500 5.775 6.285- Harga jual (Rp/kg) 1.000 1.000 1.000 1.600 1.600 1.600 1.600Sumber : Kementerian Keuangan & BPSSelanjutnya, dalam kurun waktu 2005–2010, realisasi subsidi pupuk yang disalurkan melaluiBUMN produsen (PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Petrokimia Gresik, PT Pupuk KujangCikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda), dan bantuan langsung pupuk (BLP)yang disalurkan melalui PT Sang Hyang Seri, dan PT Pertani dalam rangka mendukungprogram revitalisasi pertanian, menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.Perkembangan realisasi <strong>anggaran</strong> subsidi pupuk selama kurun waktu 2005–2010 secaranominal mengalami peningkatan sebesar Rp15,9 triliun atau tumbuh rata-rata 48,8 persenper tahun, dari sebesar Rp2,5 triliun (0,1 persen terhadap PDB) pada tahun 2005 menjadiRp18,3 triliun (0,3 persen terhadap PDB) pada tahun 2009, dan diperkirakan meningkatmencapai Rp18,4 triliun (0,3 persen terhadap PDB) pada tahun 2010. Kenaikan realisasi<strong>anggaran</strong> subsidi pupuk yang sangat signifikan dalam periode tersebut berkaitan dengan:(1) meningkatnya volume pupuk bersubsidi dari 5,7 juta ton pada tahun 2005 dandiperkirakan menjadi 9,3 juta ton pada tahun 2010; dan (2) makin besarnya subsidi hargapupuk (selisih antara harga pokok produksi (HPP) dengan harga eceran tertinggi (HET))(lihat Tabel IV.13).Peningkatan kebutuhan pupuk bersubsidi tersebut sejalan dengan upaya untuk mendukung,menjaga, serta meningkatkan program ketahanan pangan nasional melalui peningkatanproduksi, produkt<strong>iv</strong>itas, dan mutu produk pertanian (khususnya beras). Selanjutnya, dalamrangka mengurangi <strong>anggaran</strong> subsidi pupuk, Pemerintah tetap akan melakukan penyaluransubsidi pupuk berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada kelompokpetani di setiap wilayah. Selain itu, Pemerintah juga akan memperbaiki mekanismepenyaluran subsidi pupuk dengan pemberian subsidi pupuk secara langsung kepada parapetani (redesign subsidy).Selain subsidi pupuk, dalam upaya memberikan dukungan terhadap program revitalisasipertanian, <strong>pemerintah</strong> juga mengalokasikan <strong>anggaran</strong> untuk subsidi benih. Pemberian subsidibenih tersebut ditujukan untuk menyediakan benih padi, jagung, dan kedelai dengan hargaIV-42 Nota Keuangan dan RAPBN <strong>2011</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!