12.07.2015 Views

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IVAnggaran Belanja Pemerintah Pusat <strong>2011</strong>Kementerian/Lembaga (KementerianPertanian). Alokasi <strong>anggaran</strong> subsidipupuk tahun <strong>2011</strong> direncanakansebesar Rp16,4 triliun (0,2 persenterhadap PDB). Jumlah ini berarti lebihrendah Rp2,0 triliun atau 11,1 persenbila dibandingkan dengan alokasi<strong>anggaran</strong> subsidi pupuk dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp18,4 triliun(0,3 persen terhadap PDB). Lebihrendahnya alokasi <strong>anggaran</strong> subsidipupuk dalam RAPBN tahun <strong>2011</strong>tersebut terutama berkaitan denganrealokasi <strong>anggaran</strong> BLP keKementerian/Lembaga (KementerianPertanian), dan rencana menaikkanHarga Eceran Tertinggi (HET) pupukdalam tahun <strong>2011</strong>. (lihat TabelIV.22).TABEL IV.22ASUMSI, PARAMETER DAN BESARAN SUBSIDI PUPUK, 2010−<strong>2011</strong>Uraian2010APBN-P<strong>2011</strong>APBNSubsidi Pupuk (triliun rupiah) 18,4 16,4Faktor-faktor yang mempengaruhi :a. Volume ( ribu ton) 9.316 11.282- Urea 4.816 5.820- SP-36/Superphose 849 1.000- ZA 842 950- NPK 2.095 2.420- Organik 715 1.092b. Harga Pokok Produksi (ribu/ton)- Urea 3.207 3.132- SP-36/Superphose 2.891 3.139- ZA 2.307 2.422- NPK 4.847 5.100- Pupuk Organik 1.617 1.663c. Harga Eceran Tertinggi (ribu/ton)- Urea 1.600 1.800- SP-36/Superphose 2.000 2.200- ZA 1.400 1.650- NPK 2.300 2.450- Organik 700 700Sumber : Kementerian PertanianSejalan dengan itu, dalam rangka membantu petani memenuhi kebutuhan akan saranaproduksi pertanian, dan mendukung upaya peningkatan produkt<strong>iv</strong>itas pertanian melaluipenyediaan benih unggul untuk padi, jagung, dan kedelai dengan harga terjangkau, makadalam RAPBN tahun <strong>2011</strong> juga dialokasikan <strong>anggaran</strong> untuk subsidi benih sebesar Rp120,3miliar. Jumlah ini berarti lebih rendah sebesar Rp2,1 triliun atau 94,7 persen jika dibandingkandengan <strong>anggaran</strong> subsidi benih dalam tahun 2010 sebesar Rp2,3 triliun. Lebih rendahnyaalokasi <strong>anggaran</strong> subsidi benih dalam RAPBN tahun <strong>2011</strong> tersebut terutama berkaitan denganrealokasi <strong>anggaran</strong> cadangan benih nasional (CBN), dan <strong>anggaran</strong> bantuan langsung benihunggul (BLBU) ke Kementerian/Lembaga (Kementerian Pertanian). Hal tersebut dilakukandalam rangka tertib <strong>anggaran</strong>, dimana tahun <strong>2011</strong> subsidi benih hanya menampung subsidiharga benih bersubsidi. Dalam tahun sebelumnya, subsidi benih menampung <strong>anggaran</strong>subsidi harga benih bersubsidi, <strong>anggaran</strong> CBN, dan <strong>anggaran</strong> BLBU.Sementara itu, untuk memberikan kompensasi finansial kepada BUMN yang diberikan tugasuntuk menjalankan kewajiban pelayanan umum (public service obligation/PSO), sepertipenyediaan jasa di daerah tertentu dan/atau dengan tingkat tarif yang relatif lebih murahdari harga pasar (seperti angkutan kapal laut dan kereta api kelas ekonomi), dalam RAPBNtahun <strong>2011</strong> direncanakan alokasi <strong>anggaran</strong> untuk bantuan/subsidi PSO sebesar Rp1,9 triliun.Jumlah ini berarti lebih tinggi sebesar Rp0,5 triliun (36,5 persen) bila dibandingkan dengan<strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> bantuan subsidi PSO dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp1,4 triliun.Lebih tingginya alokasi <strong>anggaran</strong> subsidi/bantuan PSO dalam RAPBN tahun <strong>2011</strong> tersebutterutama berkaitan dengan kenaikan biaya pokok produksi atas penyediaan barang/jasayang mendapat subsidi/PSO. Anggaran <strong>belanja</strong> subsidi/bantuan PSO dalam tahun <strong>2011</strong>tersebut dialokasikan masing-masing kepada PT Kereta Api (Persero) sebesar Rp0,6 triliununtuk penugasan layanan jasa angkutan kereta api penumpang kelas ekonomi; PT Pelnisebesar Rp0,9 triliun untuk penugasan layanan jasa angkutan penumpang kapal laut kelasekonomi; PT Posindo sebesar Rp0,3 triliun untuk tugas layanan jasa pos di daerah terpencil;dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara sebesar Rp0,1 triliun untuk penugasanlayanan berita berupa teks, foto, radio, multimedia, english news, dan televisi.IV-128 Nota Keuangan dan RAPBN <strong>2011</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!