12.07.2015 Views

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab IVAnggaran Belanja Pemerintah Pusat <strong>2011</strong>Dalam kerangka memperkecil dampak negatif dari krisis ekonomi dan keuangan globalyang sangat berat pada tahun 2008 yang lalu itulah, Pemerintah memandang perlumelakukan langkah-langkah penyesuaian darurat di bidang fiskal, guna menyelamatkanperekonomian nasional tahun 2009 dari krisis global, antara lain dengan memperluasprogram stimulus ekonomi melalui APBN 2009. Kebijakan stimulus fiskal tersebut dilakukanmelalui tiga cara dan sekaligus untuk tiga tujuan: (a) mempertahankan dan/ataumeningkatkan daya beli masyarakat untuk dapat menjaga laju pertumbuhan konsumsi diatas 4,0 persen; (b) mencegah PHK dan meningkatkan daya tahan dan daya saing usahamenghadapi krisis ekonomi dunia; dan (c) menangani dampak PHK dan mengurangi tingkatpengangguran dengan meningkatkan <strong>belanja</strong> infrastruktur padat karya. Selain ditujukanuntuk meredam dampak krisis global, langkah-langkah penyesuaian darurat di bidang fiskaltersebut juga dimaksudkan untuk mempersiapkan fondasi yang lebih kuat dalam rangkamempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta meletakkan dasar-dasaryang lebih kuat dan memperkokoh sendi-sendi perekonomian nasional. Hal ini dilakukandengan meneruskan reformasi di seluruh kementerian negara/lembaga (K/L). Di bidang<strong>belanja</strong> <strong>pemerintah</strong> <strong>pusat</strong>, paket kebijakan stimulus fiskal terutama dialokasikan untukprogram pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengantujuan dapat menghasilkan output dan outcome yang secara langsung memberikan nilaitambah (multiplier-effect) yang besar bagi upaya-upaya penanggulangan kemiskinan,peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi, seraya tetap menjagastabilitas harga. Melalui program stimulus fiskal yang terkoordinasi secara sinergis dengankebijakan moneter dan sektor keuangan, maka dalam tahun 2009 telah berhasil dicapaistabilitas ekonomi seperti yang diharapkan, hal ini antara lain tercermin pada tingkatpertumbuhan ekonomi 4,5 persen, tingkat inflasi 2,8 persen, dan tingkat bunga SBI 3 bulanrata-rata 7,6 persen.Ketiga, dalam rangka memaksimalkan dampak positifnya bagi perekonomian nasional,kebijakan dan alokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> <strong>pemerintah</strong> <strong>pusat</strong> harus dilakukan secara efektif,efisien, dan tepat sasaran, mengingat terbatasnya sumber-sumber keuangan negara. Halini terutama karena setidaknya terdapat tiga permasalahan strategis sangat mendasar yangperlu diperhatikan dalam pengelolaan fiskal. Pertama, ruang fiskal (fiscal space) APBN masihterbatas. Komposisi <strong>belanja</strong> negara masih didominasi oleh <strong>belanja</strong> mengikat yang bersifatwajib. Sekitar 93 % dari pendapatan dalam negeri (baik penerimaan perpajakan maupunpenerimaan negara bukan pajak) dalam tahun 2010 digunakan untuk membiayai <strong>belanja</strong>mengikat yang bersifat wajib, antara lain untuk transfer ke daerah (35%); <strong>belanja</strong> pegawaidan barang (27%); subsidi (20%), dan bunga utang (11%). Dengan demikian, dana yangtersisa untuk <strong>belanja</strong> tidak mengikat (diskresioner), antara lain <strong>belanja</strong> modal untukinfrastruktur dan bantuan sosial menjadi sangat terbatas. Kedua, mandatory spendingsemakin membesar. Beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan dan langkahlangkahkebijakan bersifat mengikat dan/atau membatasi ruang fiskal APBN, yaitu antaralain kewajiban penyediaan <strong>anggaran</strong> pendidikan sebesar 20% dari APBN/APBD sesuaiamanat Amandemen Keempat UUD 1945; kewajiban pemenuhan tunjangan untuk guru(fungsional, profesi, maslahat tambahan, dan tunjangan khusus) sesuai dengan UU No. 20tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.14 tahun 2005 Tentang Gurudan Dosen; kewajiban penyediaan dana perimbangan, yaitu untuk DAU minimal 26% daripenerimaan dalam negeri neto, DBH dengan persentase tertentu sesuai ketentuan UU No33/2004; penyediaan dana otonomi khusus (2% dari DAU Nasional) sesuai dengan UndangundangOtonomi Khusus Nangroe Aceh Darussalam dan Papua; dan alokasi <strong>anggaran</strong>IV-2 Nota Keuangan dan RAPBN <strong>2011</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!