12.07.2015 Views

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

bab iv anggaran belanja pemerintah pusat 2011 - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat <strong>2011</strong>Bab IV4.4.2 Alokasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat MenurutOrganisasi, RAPBN tahun <strong>2011</strong>Dari alokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong><strong>pemerintah</strong> <strong>pusat</strong> dalam RAPBN tahun<strong>2011</strong> sebesar Rp823,6 triliun, alokasi<strong>anggaran</strong> untuk <strong>belanja</strong> K/Ldirencanakan mencapai Rp410,4 triliun(5,9 persen terhadap PDB), sedangkanalokasi <strong>belanja</strong> non-K/L (bagian<strong>anggaran</strong> bendahara umum negara)direncanakan sebesar Rp413,2 triliun (5,9persen terhadap PDB). Dengan demikian,alokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> K/L dalamTriliun (Rp)450.0400.0350.0300.0250.0200.0150.0100.050.0-120.8 189.4 225.0 259.7 307.0 366.1 410.4RAPBN tahun <strong>2011</strong> tersebut menunjukkan peningkatan sebesar Rp44,3 triliun atau 12,1persen bila dibandingkan dengan pagunya dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp366,1 triliun(5,8 persen terhadap PDB). Peningkatan alokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> K/L yang cukup signifikandalam RAPBN tahun <strong>2011</strong> tersebut berkaitan dengan kerangka strategi upfront loadingdalam pendanaan RPJMN 2010-2014. Landasan berpikir dari strategi tersebut adalah bahwapada awal pemulihan dari krisis ekonomi, <strong>belanja</strong> Pemerintah merupakan stimulan utamauntuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pada tahun-tahun awal pelaksanaanRPJMN 2010-2014 diperlukan daya dorong <strong>belanja</strong> yang cukup besar, terutama untukpembangunan infrastruktur. Namun demikian, peningkatan alokasi <strong>anggaran</strong> tersebutmenuntut perbaikan kualitas <strong>belanja</strong>, baik dalam tahap perencanaan, peng<strong>anggaran</strong>,maupun pertanggungjawabannya, agar diperoleh manfaat yang optimal berkaitan denganpencapaian sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam RKP <strong>2011</strong>. Berkaitan dengan itu,alokasi <strong>anggaran</strong> <strong>belanja</strong> K/L akan lebih diarahkan pada berbagai kegiatan yang secaraefektif dapat memberikan dampak dan/atau kontribusi langsung bagi pencapaian sasaransasaranpembangunan.Sejalan dengan upaya tersebut, dalam rangka meningkatkan kinerja satuan kerja sebagaiunit business terkecil dalam proses perencanaan dan peng<strong>anggaran</strong>, sejak tahun 2009,Pemerintah telah menerapkan peng<strong>anggaran</strong> berbasis kinerja (PBK), dan kerangkapengeluaran jangka menengah (KPJM) kepada beberapa K/L yang dipilih sebagai pilotproject. Sebagai kelanjutan dari reformasi peng<strong>anggaran</strong> tersebut, pada tahun <strong>2011</strong>, akanditerapkan PBK dan KPJM secara penuh kepada seluruh K/L. Pelaksanaan kebijakan PBKdan KPJM ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun2003 tentang Keuangan Negara, yang mengamanatkan agar sistem perencanaan dan sistempeng<strong>anggaran</strong> merupakan serangkaian kebijakan yang harus bersifat saling melengkapi(complementary policy) untuk menjamin terselenggaranya proses pembangunan nasionaldan pengalokasian sumber daya pendanaan yang paling efektif.PBK merupakan pendekatan dalam sistem peng<strong>anggaran</strong> yang menekankan padapencapaian hasil dan keluaran dari program/kegiatan dengan meningkatkan efisiensi danefekt<strong>iv</strong>itas penggunaan sumber daya yang terbatas. Dibandingkan dengan sistempeng<strong>anggaran</strong> konvensional yang lebih berorientasi pada masukan (input based), sistempeng<strong>anggaran</strong> berbasis kinerja lebih berorientasi pada keluaran dan hasil (output based).Peng<strong>anggaran</strong> berbasis kinerja dapat mengukur tingkat efisiensi penggunaan sumber daya,4.3Sumber: Kementerian KeuanganGRAFIK IV.28PERKEMBANGAN ANGGARAN BELANJA K/L, TAHUN 2005-<strong>2011</strong>5.7 5.72005 2006 2007 2008 2009 APBN-P2010Belanja K/L5.25.5% thd PDB5.9 5.9RAPBN<strong>2011</strong>Persen7.06.05.04.03.02.01.0-Nota Keuangan dan RAPBN <strong>2011</strong>IV -65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!