1 - Acehbooks.org

-92-
waïan sejak darï pimpinan sampaï kepada pelaksana tehnis (pegawaï sekrefarïat,
seksï-seksï, protokol, dsb.) dapat dïlïhat pada Tabel 8& 10, Jumlah
staff seluruhnya ada 35 orang, 12 orang dïantaranya bertitel sarjana penuh
dan 3 orang sarjana muda. Yang berpendïdïkan SMA kebawah 16 orang dan
yang tidak dïketahui tingkat pendidikannya 4 orang (umumnya pegawaï rendah).
Perlu dicatat disini bahwa diantara 12 orang sarjana tersebut 6 c o-'g
adalah staff ahlï yang jabatan utamanya bukan dï Bappepda, melaïnkan di
badan-badan lain (umumnya darï dïnas-dïnas) »
Jabatan pimpinan (13 orang) sebagian dïpegang oleh tenaga-tenaga sarjana
penuh (6 orang), sebagian lagï dipegang oleh sarjana muda, pegawaï senior
dan lulusan SMA. Tabel 11 memperlïhatkan latar belakang pendidikan serta
variasi darï bïdang-bidang pendidikan darï seluruh pegawaï, sedangkan
tabel 12 menggambarkan bidang pendidikan dari tiap-tiap pegawai darimana
dapat dïketahuï apakah jabatan-jabatan tersebut sesuai atau tidak dengan
latar belakang pendidikan para pejabatnya. Dari dua tabel tersebut dapat
diambil kesïmpulan bahwa Pemerintah Daerah merasakan adanya kekurangan
tenaga ahli sehïngga Pemerintah Daerah terpaksa harus mengambil tenagatenaga
sarjana yang ada atau pegawai yang dipandang memiliki pengalaman
untuk menjabat tugas sesuatu bidang yang mungkin kurang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya.
Ha! yang terlïhat nyata pada Bappepda adalah tïdak adanya tenaga sarjana
ekonomi, sehingga karenanya beberapa jabatan yang seyogyanya dïpegang
oleh sarjana ekonomi, terpaksa harus dïjabat oleh tenaga sarjana bidang nonekonomi.
Demikian pula tenaga-tenaga insïnyur bidang sipil, pertanian,
peternakan, kehutanan, dsb. tidak ada yang memegang jabatan pimpinan
atau inti pada Bappepda. Tenaga-tenaga dengan keahlian tersebut umumnya
dïambïl dar? dinas-dinas dan diletakkan sebagai staff ahli yang tïdak bekerja
penuh atau mengamb?l tanggung jawab pelaksanaan tugas-tugas perencanaan.
Dilihat dar? seg? umur (lïhat Tabel 9) tenaga-tenaga pimpïnan manengah
(middle management) umumnya memang telah dipegang oleh tenagatenaga
muda lulusan universitas, tapï tenaga muda sarjana universitas ini
lebïh kuat berperanan dalam Dewan Pertimbangan (Staff Ahlï).
Kelangkaan serta kesulïtan untuk mendapatkan staff yang mampu dan bisa
dipekerjakan di berbagaï bidang tersebut dirasakan pula oleh Bappepda maupun
Pemerintah Daerah sendiri. Untuk mengatasï masalah ïni, maka apa yang
telah dan terutama dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah dengan membina
kemampuan tehnis dan pengetahuan pejabat-pejabat Bappepda dan pejabat-pejabat
lain yang berhubungan dengan tugas-tugas perencanaan (mïsalnya
darï dinas-dinas) dalam bidang perencanaan. Dalam hal ini Pemerintah
Daerah Kalïmantan Timur telah menyelenggarakan kursus atas bantuan
penuh dari Bappenas selama dua kali, yaitu pada bulan Maret dan pada bu-