1 - Acehbooks.org

- 101 -
ngan menjadikan dua daerah ïtu sebagaï sentra perkembangan (growthpole),ya?tu
daerah Samarïnda-Balïkpapan dan Tarakan-Nunukan-Tanjungselor,
Dalam pengembangan sentra pertumbuhan ïtu diperlukan perencanaan
fïsïk untuk mengembangkan prasarana sepertï jalan-jalan dan jembatan,
lalulinfas sungaï dan pelabuhan-pelabuhan, pendïrïan bangunan-bangunan
"public utilities", per umahan dan gedung-gedung pemerintahan, dïsampïng
pengembangan daerah tempat tïnggal (resïdentïal areas), daerah ïndustri
(ïndustrïal estates) serta perencanaan kota dan daerah pada umumnya (rural
and urban development).
Dalam pengembangan prasarana ïnï, maka aspek hubungan ïnter-regïonal
seperti mïsalnya dengan Kalïmantan Selatan dan Tengah serta Sulawesi Selatan
dan Tengah bahkan langsung dengan Jawa, menjadï masalah yang
penting dan perlu dïperhatïkan, sebab pengembangan wïlayah Kalïmantan
Tïmur ïnï erat hubungannya bahkan banyak tergantung darï daerah 'a n
Dar? sudut ïnïlahmaka, peranan Pemejïntah Pusat amaf penting, sebab masalah
pembangunan fïsïk Kalïmantan Tïmur ïnï dïperkïrakan akan terlalu luas
dan berat jïka dïpikul oleh Pemerintah Daerah, Sebab ïtu perencanaan
fïsïk yang menyangkut perkembangan wïlayah Kalïmantan Tïmur ïnï harus
selalu dïhubungkan dan dïlïhat dengan kaca-mata nasional , Proyek-proyek
dalam sektor pembangunan ïnï barangkalï harus dïbebankan sebagaï proyek
nasional karena memerlukan bïaya yang besar o
Darï masalah yang kïta kemukakan tersebut dï atas dapat kïta tarïk kesïmpulanbahwa
dï KalïmantanTïmur, perencanaan fïsïk adalah merupakan masalah
yang menonjol , Dïsampïng itu dalam perencanaan fisïk ïnï karena unsur
danruang lïngkup perencanaan nasïonalrrya menonjol, maka setiap rencana
atau proyek selalu harus dïpïkïrkan dalam hubungannya dengan proyek-proyek
Pelïta Nasional o
Kedua, kegiatan perekonomïan dï daerah ïnï juga belum begïtu berkembang,
Namun Kalïmantan Tïmur adalah suatu daerah yang amat potensiil
karena sumber kekayaan alamnya cukup besar, khususnya dï bidang kayu
dan mïnyako Kegiatan eksplotasï kayu mengalamï !
boom !
sejak pertengahan
1968 setelah masuknya modal asing yang melakukan eksploïtasï dengan ïnvestasi
besar-besaran„Sebelumnya,sektor yang telah berkembang lebih dulu
adalah eksploïtasï mïnyakyang berpusat dï Balïkpapan dan Tarakan,Namun
operasï permïnyakan ïni dïkerjakan secara otonom oleh Pertamina dïmana
Pemerintah Daerah tidak terlibat ddlam kegiatan langsung operasï
tersebut, Berbeda dengan daerah laïn sepertï Sulawesi Selatan atau Kalïmantan
Selatan, dï Kalïmantan Tïmur sektor pertanian bukan merupakan
sektor yang pentïng dibanding dengan sektor kehutanan (khususnya d? bidang
perkayuan) atau sektor pertambangan (khususnya d? bidang permïnyakan)
.Dalam Workshop Pembangunan Daerah bulan Oktober 1971 yang meng-