1 - Acehbooks.org

Program dan Rencana Tahunan
- 27 -
50, Program dan rencana tahunan didaerah tercermin dalam anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) yang setiap tahun disahkan oleh DPRD,
Dalam proses pengajuan dan evaluasinya ditingkat Pusat dlpergunakandokumen-dokumen
DUP (Daftar Usu lan Proyek) dan DIP (Daftar Isian Proyek) ,
Daerah Aceh menggunakan dokumen-dokumen yang sama dengan yang digunakan
oleh Pusat» Bila di Pusat penanda-tanganan DIP dilakukan oleh
BAPPENAS (cq Deputy Pelaksanaan dan Penyusunan Program) dan Departemen
Keuangan (cq. Direktur Jenderal Anggaran), maka di Aceh DIP disahkan
oleh Gubernur dan Ketua ADB, Daerah Bal? menggunakan Dl n
sendiri yang bentuk serta ïsinya dibuat jauh lebih sederhano,dan disahkan
oleh Sekretaris Daerah atas nama Gubernur , Di Jawa Timur sistim DUP
dan DIP tïdak digunakan sama sekalL Juga didaerah ïnï tidak diadakan
evaluasi terhadap APBD secara keseluruhan, tetapi penilaiannya dilakukan
proyek per proyek oleh Bïro Keuangan, Namun menurut rencana untuk
tahun 1973-1974 proses pengesahan DIP dan DUP akan dilakukan melalui
penïlaian Bappeda bersama-sama dengan Biro Keuangan
Proses Penyusunan Pola Garis Besar Kebijaksanaan Pembangunan Daerah
51. Seperti telah disebutkan terdahulu, data-data tentang proses penyusux
Pola Garis Besar Kebijaksanaan Pembangunan Daerah tïdak mudah dïdapat
karena pada waktü penyusunan itu dilakukan umumnya unit perencanaan
tersebut belum ada Suatu ïlustrasi tentang proses penyusunan Pola Garis
Besar Kebijaksanaan Pembangunan Daerah ïnï dapat diambil kasus Aceh
(yang diperoleh data-datanya oleh team) Di Aceh, untuk mempersiapkan
Pola Dasar dan Repelita telah dibentuk suatu Panitia yang terdir? darï 20
orang dengan anggota-anggota dar? ADB, D?nas-d?nas dan Staff Gubernur.
Kemudian untuk penyusunan program yang tercantum dalam Repelï^a dibentuk
lagï panïtïa-panitïa kecïl untuk tiap-tiap sektor,yang terdiri dari
2 atau 3 orang dan anggota-anggotanya tersusun dari Dinas-dïnas dan Birobiro
ADB, Pengikut-sertaan dinas-dinas sepertï yang dilakukan oleh ADB
mempunyai keuntungan-keuntungan yang positipdiantaranya adalah penggunaan
keahlian yangdïmilik? oleh dinas-dinas Disamping itu dinas-dinas
mendapatkan pula pengalaman-pengalaman dari unit perencanaan serta
melalui konsultasi dengan dinas-dinas lain mengenai pendekatan yang lebih
menyeluruh didalam menghadapi masalah-masalah pembangunan, Suatu
hal yang tidak terlihat jelas (dalam arti formil) dalam proses penyusunan
Pola Dasar dan Repelita ADB adalah hubungannya dengan Repelita Nasional,
kecuaiï penjelasandarï pimpinan ADB bahwa secara ïnformil masalah
penentuan prioritas pembangunan di Aceh seperti tergambar dalam Pola
Dasar daerah tersebut telah mendapat persetujuan pula dari Ketua Bappenas ,