Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
‘And now you pay one. Yes, you richly pay menunjukkan bahwa pada<br />
akhirnya wanita harus membayar atau menanggung konsekuensi atas apa yang<br />
telah dilakukannya. Pepatah ‘siapa menanam maka dia yang menuai’ merupakan<br />
ungkapan yang tepat untuk mengartikan pernyataan pada baris ini.<br />
Derita wanita seolah tiada akhir. Secara internal wanita digambarkan<br />
mempunyai begitu banyak karakter negatif, sedangkan secara eksternal dalam<br />
kaitannya dengan lawan jenis maka wanita seringkali hanya dijadikan sebagai<br />
objek yang dieksploitasi oleh kaum laki-laki. Wanita tidak ubahnya seperti sapi<br />
perahan, yang selalu diperas oleh laki-laki.<br />
Kondisi wanita sebagai objek eksploitasi digambarkan penyair pada baris<br />
berikutnya, yaitu ‘You are a person of some interest, one comes to you And take<br />
strange gain away’. Lebih tragis lagi, digambarkan oleh penyarir bahwa banyak<br />
pihak yang memanfaatkan wanita demi tercapainya kepentingan mereka. Secara<br />
leksikal kalimat ini mendeskripsikan bahwa setelah berhasil memenuhi<br />
kepentingan mereka, maka pihak-pihak yang mengeksploitasi wanita dengan<br />
begitu saja meninggalkan mereka tanpa suatu kepedulian.<br />
Baris ini menggambarkan bagaimana lelaki datang dan mengambil<br />
keuntungan atas wanita namun setelah itu ia ditinggalkan begitu saja. Wanita-<br />
wanita ini sangat sulit mendapat cinta sejati, karena dalam stigma lelaki mereka<br />
tidak berhak mendapatkan itu. Ketika lelaki mendekati-wanita-wanita ini dan<br />
telah mendapatkan apa yang mereka mau, maka lelaki-lelaki ini bisa pergi begitu<br />
saja meninggalkan mereka tanpa memperdulikan perasaan mereka. Begitulah<br />
fakta yang ada, meski selalu diperas dan disakiti namun wanita tetap saja