18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sulawesi Tengah, dan Maluku. Pada <strong>Riskesdas</strong> 2007 Nusa Tenggara Timur juga merupakan<br />

provinsi tertinggi dengan hepatitis<br />

Insiden dan period prevalence diare untuk seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3,5 persen<br />

dan 7,0 persen. Lima provinsi dengan insiden maupun period prevalen diare tertinggi adalah Papua,<br />

Sulawesi Selatan, Aceh, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah. Insiden diare pada kelompok usia<br />

balita di Indonesia adalah 10,2 persen. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah Aceh,<br />

Papua, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Banten.<br />

Ditularkan vektor<br />

Insiden Malaria penduduk Indonesia tahun 2007 adalah 2,9 persen dan tahun <strong>2013</strong> adalah 1,9<br />

persen. Prevalensi malaria tahun <strong>2013</strong> adalah 6,0 persen. Lima provinsi dengan insiden dan<br />

prevalensi tertinggi adalah Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Tengah dan<br />

Maluku.<br />

Penyakit tidak menular<br />

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang.<br />

Data PTM dalam <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> meliputi : (1) asma; (2) penyakit paru obstruksi kronis (PPOK); (3)<br />

kanker; (4) DM; (5) hipertiroid; (6) hipertensi; (7) jantung koroner; (8) gagal jantung; (9) stroke; (10)<br />

gagal ginjal kronis; (11) batu ginjal; (12) penyakit sendi/rematik. Data penyakit asma/mengi/bengek<br />

dan kanker diambil dari responden semua umur, PPOK dari umur ≥30 tahun, DM, hipertiroid,<br />

hipertensi/tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, penyakit ginjal,<br />

penyakit sendi/rematik/encok dan stroke ditanyakan pada responden umur ≥15 tahun.<br />

Data prevalensi penyakit ditentukan berdasarkan hasil wawancara berupa gabungan kasus penyakit<br />

yang pernah didiagnosis dokter/tenaga kesehatan atau kasus yang mempunyai riwayat gejala PTM<br />

(berdasarkan diagnosis atau gejala). Prevalensi kanker, gagal ginjal kronis, dan batu ginjal<br />

ditentukan berdasarkan informasi pernah didiagnosis dokter saja. Untuk hipertensi, selain<br />

berdasarkan hasil wawancara, prevalensi juga disampaikan berdasarkan hasil pengukuran tekanan<br />

darah.<br />

Prevalensi asma, PPOK, dan kanker berdasarkan wawancara di Indonesia masing-masing 4,5<br />

persen, 3,7 persen, dan 1,4 per mil. Prevalensi asma dan kanker lebih tinggi pada perempuan,<br />

prevalensi PPOK lebih tinggi pada laki-laki.<br />

Prevalensi DM dan hipertiroid di Indonesia berdasarkan jawaban pernah didiagnosis dokter sebesar<br />

1,5 persen dan 0,4 persen. DM berdasarkan diagnosis atau gejala sebesar 2,1 persen. Prevalensi<br />

hipertensi pada umur ≥18 tahun di Indonesia yang didapat melalui jawaban pernah didiagnosis<br />

tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, sedangkan yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan atau<br />

sedang minum obat hipertensi sendiri sebesar 9,5 persen. Jadi, terdapat 0,1 persen penduduk yang<br />

minum obat sendiri, meskipun tidak pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes. Prevalensi hipertensi<br />

di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen. Jadi<br />

cakupan nakes hanya 36,8 persen, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di masyarakat tidak<br />

terdiagnosis. Prevalensi DM, hipertiroid, dan hipertensi pada perempuan cenderung lebih tinggi<br />

daripada laki-laki.<br />

Prevalensi jantung koroner berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen,<br />

dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen. Prevalensi gagal jantung<br />

berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan berdasarkan<br />

diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan<br />

diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil dan yang berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan<br />

atau gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi, sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis oleh<br />

nakes. Prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke terlihat meningkat seiring<br />

peningkatan umur responden. Prevalensi stroke sama banyak pada laki-laki dan perempuan.<br />

ix

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!