18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3.15.2.2 Morbiditas Telinga Lainnya<br />

Untuk mengetahui prevalensi morbiditas (kejadian sakit) telinga, selain gangguan pendengaran<br />

dan ketulian, dilakukan pemeriksaan fisik/anatomis terhadap responden umur 2 tahun keatas.<br />

Pemeriksaan meliputi pemeriksaan luar telinga untuk mengetahui keberadaan abses/fistel<br />

retroautrikular,serta pemeriksaan liang telinga untuk mengetahui adanya serumen maupun sekret<br />

dalam liang telinga. Sekret dalam liang telinga menandakan adanya infeksi akut/kronis, tumor,<br />

maupun kelainan telinga lainnya. Keberadaan abses/fistel retroaurikular dapat menunjukkan<br />

adanya infeksi telinga yang sedang berlangsung.<br />

Kelompok umur ≥75 tahun mempunyaii prevalensi tertinggi dalam hal keberadaan serumen,<br />

sekret dalam liang telinga, dan abses/fistel retroaurikular, yaitu berturut-turut 37,3 persen ; 3,8<br />

persen ; dan 0,77 persen . Prevalensi terendah morbiditas telinga ditemukan pada kelompok<br />

umur 15-24 tahun, yaitu untuk prevalensi serumen (14,3%), 15-24 tahun dan 25-34 tahun untuk<br />

sekret (masing-masing 2,0%), dan 2-4 tahun untuk abses/fistel retroaurikular. Berdasarkan<br />

provinsi, prevalensi penduduk dengan serumen tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (40,1%)<br />

dan terendah di Sumatera Selatan (5,7%). Laporan lengkap tentang morbiditas telinga lainnya<br />

menurut karakteristik dan provinsi disajikan dalam Buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka.<br />

246

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!