18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tidak<br />

konsum<br />

si zat<br />

besi<br />

10,9<br />

Mengon<br />

sumsi<br />

Fe<br />

89,1 90+<br />

33,3<br />

< 90<br />

34,4<br />

Lupa<br />

21,4<br />

Gambar 3.12.11<br />

Proporsi kelahiran menurut konsumsi zat besi (Fe) dan jumlah hari mengonsumsi, Indonesia<br />

<strong>2013</strong><br />

Provinsi dengan asupan zat besi minimal 90 hari tertinggi di DI Yogyakarta (58,1%) dan terendah<br />

di Lampung (15,4%) (lihat Tabel 3.12.20 Buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka). Konsumsi zat besi<br />

menurut karakteristik pada Tabel 3.12.21 buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka menunjukkan<br />

semakin tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, maka semakin besar persentase<br />

cakupan konsumsi zat besi.<br />

d. Kepemilikan buku KIA dan pelaksanaan P4K<br />

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) telah dirintis sejak 1997 dengan dukungan dari JICA<br />

(Japan International Cooperation Agency). Buku KIA berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin<br />

dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita). Buku KIA juga memuat informasi<br />

tentang cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap kehamilan mendapat 1<br />

buku KIA.<br />

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan program<br />

terobosan Kementerian Kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan ibu<br />

sebagai upaya untuk menurunkan kematian ibu (Factsheet Ditjen Bina Kesehatan Ibu). P4K<br />

adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi oleh tenaga kesehatan, kader, tokoh<br />

agama/tokoh masyarakat untuk meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam<br />

perencanaan persalinan, persiapan menghadapi komplikasi kehamilan/persalinan, perencanaan<br />

penggunaan kontrasepsi pasca persalinan bagi setiap ibu hamil dengan menggunakan media<br />

stiker sebagai penanda. Wujud penerapan P4K tersebut juga dituliskan pada Buku KIA dalam<br />

lembar ‘Amanat Persalinan’. Setiap kehamilan yang mendapat buku KIA dan membuat<br />

perencanaan persalinan dituliskan pada lembar tersebut (Kementerian Kesehatan, 1997).<br />

Pada <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong>, enumerator menanyakan kepemilikan Buku KIA. Apabila responden bisa<br />

menunjukkan buku KIA, maka dilanjutkan dengan observasi 5 komponen P4K terhadap lembar<br />

Amanat Persalinan yang terkait dengan perencanaan persalinan, persiapan kegawatdaruratan<br />

dan perencanaan KB yaitu :<br />

1. Penolong persalinan (nama-nama tenaga kesehatan yang akan menangani saat bersalin).<br />

2. Dana persalinan (rencana sumber pembiayaan yang akan digunakan untuk biaya persalinan).<br />

3. Kendaraan/ambulans desa (kendaraan yang disiapkan untuk membawa ibu hamil menuju<br />

tempat bersalin jika sewaktu-waktu akan melahirkan/perlu rujukan).<br />

4. Metode KB (rencana jenis KB yang akan dipilih setelah melahirkan), dan<br />

5. Sumbangan darah (nama-nama calon donor darah apabila sewaktu-waktu terjadi kasus<br />

perdarahan/komplikasi lain yang memerlukan sumbangan darah).<br />

173

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!