18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

. Tenaga dan tempat pemeriksaan kehamilan<br />

Tenaga kesehatan yang kompeten memberi pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu hamil adalah<br />

dokter kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan perawat (Direktorat Bina Kesehatan<br />

Ibu, Kemkes RI, 2009). Fasilitas kesehatan disediakan untuk meningkatkan cakupan pelayanan<br />

kesehatan ibu hamil dari rumah sakit hingga posyandu.<br />

Gambar 3.12.10 adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan ANC menurut tenaga dan<br />

tempat menerima ANC. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling berperan (87,8%) dalam<br />

memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan<br />

ibu hamil adalah praktek bidan (52,5%), Puskesmas/Pustu (16,6%) dan Posyandu (10,0%). Hal<br />

ini juga terlihat di semua provinsi.<br />

Bidan<br />

87,8<br />

Poskesdes/Pol<br />

indes<br />

6,0<br />

Posyandu<br />

10,0<br />

Lainnya<br />

0,6<br />

RS<br />

6,5 RB<br />

3,5<br />

Puskesmas/<br />

Pustu<br />

16,6<br />

Perawat<br />

0,4<br />

Praktek bidan<br />

52,5<br />

Praktek dr/<br />

klinik<br />

4,3<br />

Dr umum<br />

0,7<br />

Dr kebid. &<br />

kandungan<br />

11,1<br />

Gambar 3.12.10<br />

Proporsi kelahiran yang melakukan pemeriksaan kehamilan menurut tenaga dan tempat<br />

mendapat pelayanan ANC, Indonesia <strong>2013</strong><br />

Proporsi tenaga kesehatan yang memberi pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut provinsi<br />

dan karakteristik dapat dilihat pada buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka (Tabel 3.12.16 dan<br />

3.12.17). Masyarakat dengan karakteristik tinggal di perdesaan, pendidikan rendah dan berada<br />

pada kuintil indeks kepemilikan terbawah hingga menengah cenderung memilih bidan saat<br />

melakukan pemeriksaan kehamilan. Sebaliknya dokter spesialis kebidanan dan kandungan dipilih<br />

oleh masyarakat di perkotaan, pendidikan tinggi dan kuintil indeks kepemilikan teratas.<br />

Proporsi tempat mendapat layanan ANC menurut provinsi dan karakteristik dapat dilihat pada<br />

buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka (Tabel 3.12.18 dan 3.12.19).<br />

c. Konsumsi zat besi<br />

Zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia dan menjaga<br />

pertumbuhan janin secara optimal. Kementerian Kesehatan menganjurkan agar ibu hamil<br />

mengonsumsi paling sedikit 90 pil zat besi selama kehamilannya (Depkes RI, 2001). Pada<br />

<strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> menanyakan apakah mengonsumsi zat besi selama hamil dan berapa hari<br />

mengonsumsi zat besi selama hamil. Zat besi yang dimaksud adalah semua konsumsi zat besi<br />

selama masa kehamilannya termasuk yang dijual bebas maupun multivitamin yang mengandung<br />

zat besi.<br />

Gambar 3.12.11 menunjukkan konsumsi zat besi dan variasi jumlah asupan zat besi selama<br />

hamil di Indonesia sebesar 89,1 persen. Di antara yang mengonsumsi zat besi tersebut, terdapat<br />

33,3 persen mengonsumsi minimal 90 hari selama kehamilannya.<br />

172

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!