18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3.2. Farmasi dan Pelayanan Kesehatan Tradisional<br />

Retno Gitawati, Andi Leni Susyanti, Rini Sasanti H, Selma Siahaan, Ani Isnawati, Lucie Widowati,<br />

Anggita BA, Olwin Nainggolan dan Dwi Hapsari Tjandrarini<br />

Bahasan Farmasi dan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) bertujuan mengetahui<br />

proporsi rumah tangga (RT) yang menyimpan obat untuk pengobatan sendiri (swamedikasi),<br />

proporsi rumah tangga yang memiliki pengetahuan benar tentang Obat Generik (OG) dan sumber<br />

informasi tentang OG. Pertanyaan Yankestrad mencakup jenis dan alasan memanfaatkan dalam<br />

kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir. Sampel yang dianalisis sejumlah 294.969 rumah tangga,<br />

dikelompokkan menjadi tiga: 1) Obat dan Obat Tradisional (OT); 2) Pengetahuan rumah tangga<br />

tentang obat generik (OG), dan 3) Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad).<br />

Farmasi dan Yankestrad merupakan bahasan baru yang dikumpulkan informasinya pada<br />

<strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong>.<br />

3.2.1. Obat dan Obat Tradisional (OT) di rumah tangga<br />

Gambar 3.2.1 menunjukkan bahwa dari 35,2 persen rumah tangga yang menyimpan obat untuk<br />

swamedikasi, terdapat obat keras, obat bebas, antibiotika, obat tradisional dan obat-obat yang<br />

tidak teridentifikasi.<br />

Gambar 3.2.1<br />

Proporsi rumah tangga yang menyimpan obat dan jenis obat yang disimpan, Indonesia <strong>2013</strong><br />

Secara nasional proporsi RT yang menyimpan obat keras 35,7 persen dan antibiotika 27,8 persen.<br />

Adanya obat keras dan antibiotika untuk swamedikasi menunjukkan penggunaan obat yang tidak<br />

rasional. Tabel 3.2.1 menunjukkan variasi RT yang menyimpan obat untuk keperluan<br />

swamedikasi, dengan proporsi tertinggi rumah tangga di DKI Jakarta (56,4%) dan terendah di<br />

Nusa Tenggara Timur (17,2%). Rerata sediaan obat yang disimpan hampir 3 macam, tertinggi di<br />

Gorontalo (4) dan terendah di Lampung (2).<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!