18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

40,4<br />

40,4<br />

19,2<br />

Tidak memiliki Buku KIA<br />

Memiliki Buku KIA-tidak bisa menunjuk kan<br />

Memiliki Buku KIA-menunjukkan buku KIA<br />

40<br />

35<br />

30<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

35,5<br />

Penolong<br />

persalinan<br />

17,5<br />

14,6<br />

Dana Kendaraan/<br />

persalinan ambulans<br />

desa<br />

19,2<br />

Metode<br />

KB<br />

12,2<br />

Donor<br />

Darah<br />

10,7<br />

Isian<br />

Lengkap<br />

5 Komponen Kelengkapan<br />

Gambar 3.12.12<br />

Proporsi kelahiran menurut kepemilikan buku KIA dan isian 5 Komponen P4K berdasarkan hasil<br />

observasi lembar Amanat Persalinan dari yang dapat menunjukkan Buku KIA, Indonesia <strong>2013</strong><br />

<strong>Hasil</strong> analisis menunjukkan bahwa 80,8 persen mempunyai buku KIA, namun yang bisa<br />

menunjukkan hanya 40,4 persen. Variasi kepemilikan buku KIA dan bisa menunjukkan buku KIA<br />

menurut provinsi antara cakupan terendah di Papua Barat (14,8%) dan tertinggi di DI Yogyakarta<br />

(63,5%).<br />

Gambar 3.12.12 menunjukkan hasil observasi buku KIA terhadap 5 komponen P4K menunjukkan<br />

bahwa isian penolong persalinan sebesar 35,4 persen, dana persalinan sebesar 17,3 persen,<br />

kendaraan/ambulans desa sebesar 14,4 persen, metode KB pasca salin sebesar 19,2 persen<br />

dan 12,1 persen untuk isian sumbangan darah. Kelengkapan isian pada semua komponen<br />

sebesar 10,7 persen dan 64,0 persen tidak ada isian. Kepemilikan buku KIA dan isian 5<br />

komponen hasil observasi menurut provinsi dan karakteristik dapat dilihat pada Tabel 3.12.22<br />

dan 3.12.23 buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka.<br />

e. Metode persalinan<br />

Masa bersalin merupakan periode kritis bagi seorang ibu hamil. Masalah komplikasi atau adanya<br />

faktor penyulit menjadi faktor risiko terjadinya kematian ibu sehingga perlu dilakukan tindakan<br />

medis sebagai upaya untuk menyelamatkan ibu dan anak.<br />

Di Indonesia, bedah sesar hanya dilakukan atas dasar indikasi medis tertentu dan kehamilan<br />

dengan komplikasi (Depkes, 2001c). Pada <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> menanyakan proses persalinan yang<br />

dialami. Gambar 3.12.13 menyajikan proporsi persalinan dengan bedah sesar menurut provinsi<br />

dan Gambar 3.12.14 menurut karakteristik. <strong>Hasil</strong> <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> menunjukkan kelahiran bedah<br />

sesar sebesar 9,8 persen dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di<br />

Sulawesi Tenggara (3,3%) dan secara umum pola persalinan melalui bedah sesar menurut<br />

karakteristik menunjukkan proporsi tertinggi pada kuintil indeks kepemilikan teratas (18,9%),<br />

tinggal di perkotaan (13,8%), pekerjaan sebagai pegawai (20,9%) dan pendidikan tinggi/lulus PT<br />

(25,1%). Proporsi metoda persalinan menurut provinsi dan karakteristik secara lengkap dapat<br />

dilihat dalam buku <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> dalam Angka.<br />

174

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!