18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lemah, kesemutan pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur, impotensi, luka sulit<br />

sembuh, keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah lipatan kulit, dan pada ibu-ibu sering<br />

melahirkan bayi besar dengan berat badan >4 kg. Didefinisikan sebagai DM jika pernah<br />

didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita<br />

kencing manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: sering lapar dan sering<br />

haus dan sering buang air kecil & jumlah banyak dan berat badan turun.<br />

3.5.5. Penyakit hipertiroid<br />

Penyakit hipertiroid adalah suatu keadaan ketika fungsi kelenjar gondok (tiroid) menjadi<br />

berlebihan. Kelebihan fungsi kelenjar tersebut meningkatkan produksi hormon tiroid yang<br />

mempengaruhi metabolisme tubuh. Gejala penyakit hipertiroid antara lain: jantung berdebardebar,<br />

berkeringat banyak, penurunan berat badan, cemas, tidak tahan terhadap udara dingin,<br />

dan lain-lain. Didefinisikan sebagai hipertiroid jika pernah didiagnosis hipertiroid oleh dokter.<br />

3.5.6. Hipertensi/Tekanan darah tinggi<br />

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara<br />

kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk<br />

memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu<br />

fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan<br />

sebagai hipertensi jika pernah didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh<br />

tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita hipertensi<br />

tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi (minum obat<br />

sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis<br />

JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah<br />

diastolik ≥90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥18 tahun, maka prevalensi<br />

hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah dihitung hanya pada penduduk umur ≥18<br />

tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah dilakukan pada penduduk umur ≥15 tahun maka<br />

temuan kasus hipertensi pada umur 15-17 tahun sesuai kriteria JNC VII 2003 akan dilaporkan<br />

secara garis besar sebagai tambahan informasi.<br />

Dari tabel 3.5.3 terlihat prevalensi diabetes dan hipertiroid di Indonesia berdasarkan wawancara<br />

yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5 persen dan 0,4 persen. DM terdiagnosis dokter atau gejala<br />

sebesar 2,1 persen. Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di DI<br />

Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%).<br />

Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah<br />

(3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen.<br />

Prevalensi hipertiroid tertinggi di DI Yogyakarta dan DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa<br />

Timur (0,6%), dan Jawa Barat (0,5%).<br />

Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar<br />

25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan<br />

Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui<br />

kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan<br />

atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri.<br />

Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar<br />

0.7 persen. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %).<br />

88

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!