18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tidak semua balita dapat diketahui status imunisasinya (missing). Hal ini disebabkan beberapa<br />

alasan, yaitu ibu lupa anaknya sudah diimunisasi atau belum, ibu lupa berapa kali sudah<br />

diimunisasi, ibu tidak mengetahui secara pasti jenis imunisasi, catatan dalam KMS/ buku KIA<br />

tidak lengkap/tidak terisi, tidak dapat menunjukkan karena hilang atau tidak disimpan oleh ibu.<br />

Alasan lainnya karena subyek yang ditanya tentang imunisasi bukan ibu balita, memory recall<br />

bias dari ibu, ataupun ketidakakuratan pewawancara saat proses wawancara dan pencatatan.<br />

Oleh karena itu, perlu menjadi catatan bahwa dalam interpretasi hasil cakupan imunisasi terdapat<br />

kekurangan metode survei (desain potong lintang) dalam <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong>.<br />

Gambar 3.13.5 menunjukkan cakupan imunisasi lengkap pada anak umur 12-23 bulan, yang<br />

merupakan gabungan dari satu kali imunisasi HB-0, satu kali BCG, tiga kali DPT-HB, empat kali<br />

polio, dan satu kali imunisasi campak. Cakupan imunisasi lengkap cenderung meningkat dari<br />

tahun 2007 (41,6%), 2010 (53,8%), dan <strong>2013</strong> (59,2%).<br />

100,0<br />

80,0<br />

60,0<br />

40,0<br />

41,6<br />

53,8<br />

59,2<br />

49,2<br />

33,5<br />

32,1<br />

20,0<br />

9,1<br />

12,7<br />

8,7<br />

0,0<br />

Lengkap Tidak lengkap Tidak diimunisasi<br />

2007 2010 <strong>2013</strong><br />

Gambar 3.13.5<br />

Kecenderungan imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23 bulan,<br />

Indonesia tahun 2007, 2010, dan <strong>2013</strong><br />

Tabel 3.13.5 menunjukkan cakupan tiap jenis imunisasi yaitu HB-0, BCG, polio empat kali (polio<br />

4), DPT-HB kombo tiga kali (DPT-HB 3), dan campak menurut provinsi. Berdasarkan jenis<br />

imunisasi persentase tertinggi adalah BCG (87,6%) dan terendah adalah DPT-HB3 (75,6%).<br />

Papua mempunyai cakupan imunisasi terendah untuk semua jenis imunisasi, meliputi HB-0<br />

(45,7%), BCG (59,4%), DPT-HB 3 (75,6%), Polio 4 (48,8%), dan campak (56,8%). Provinsi DI<br />

Yogyakarta mempunyai cakupan imunisasi tertinggi untuk jenis imunisasi dasar HB-0 (98,4%),<br />

BCG (98,9%), DPT-HB 3 (95,1%), dan campak (98,1%) sedangkan cakupan imunisasi polio 4<br />

tertinggi di Gorontalo (95,8%).<br />

190

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!