18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dilakukan untuk data kontinyu yang outlier, sedangkan jika responden tidak bersedia menjawab<br />

maka diberikan kode sebagai data missing.<br />

2.7. Keterbatasan data<br />

Keterbatasan data <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> berkaitan dengan keterbatasan metoda dan keterbatasan<br />

manajemen operasional.<br />

Keterbatasan metoda<br />

Beberapa indikator tidak dapat disajikan sampai tingkat kabupaten/kota karena masalah besar<br />

sampel yang mewakili untuk pertanyaan tertentu. Batasan jumlah sampel untuk masing-masing<br />

indikator yang masih dapat diterima adalah jika n sampel >30. Misalnya untuk penentuan status<br />

gizi pada balita, jika jumlah sampel balita di suatu kabupaten/kota kurang dari 30, maka walapun<br />

hasil analisis disajikan, akan diberi tanda (*) agar pembaca berhati-hati dalam menginterpretasikan<br />

hasil tersebut.<br />

Keterbatasan manajemen operasional<br />

Beberapa keterbatasan yang disebabkan faktor manajemen antara lain:<br />

1) Blok sensus tidak terjangkau, karena ketidaktersediaan alat transportasi menuju lokasi<br />

tersebut, karena kondisi alam yang tidak memungkinkan, seperti gelombang besar yang<br />

membahayakan, atau alasan keamanan. <strong>Riskesdas</strong> tidak berhasil mengumpulkan 14 BS<br />

yang terpilih.<br />

2) Sejumlah RT yang menjadi sampel ternyata tidak seluruhnya dapat ditemukan oleh tim<br />

enumerator. Rumah tangga yang berhasil dikunjungi <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong> adalah sebanyak<br />

98,3 persen yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.(Tabel 2.2.1)<br />

3) Sejumlah ART dari RT terpilih tidak seluruhnya bisa diwawancarai oleh tim enumerator.<br />

Pada saat pengumpulan data dilakukan sebagian ART tidak berada di tempat. Jumlah<br />

ART yang berhasil dikumpulkan adalah 93,0 persen.(Tabel 2.2.1)<br />

2.8. Pengolahan dan analisis data<br />

<strong>Hasil</strong> pengolahan dan analisis data dipresentasikan pada Bab III. Pada laporan ini seluruh analisis<br />

dilakukan berdasarkan jumlah sampel RT maupun ART setelah missing values dan outlier<br />

dikeluarkan serta dilakukan pembobotan sesuai dengan jumlah masing-masing sampel. Analisis<br />

data dengan menggunakan perangkat lunak statistik SPSS17.0®.<br />

2.9. Estimasi kesalahan sampling (sampling error)<br />

Data yang dikumpulkan dari survei tidak bisa terlepas dari kesalahan (error), demikian halnya<br />

dengan <strong>Riskesdas</strong> <strong>2013</strong>. Ada dua jenis tipe kesalahan yang bisa terjadi yaitu sampling error dan<br />

nonsampling error. Kesalahan tersebut mungkin terjadi karena kesalahan cakupan, kesalahan<br />

kerena ketidaklengkapan jawaban, kesalahan penentuan responden, maupun kesalahan<br />

pengukuran. Survei yang baik adalah survei dengan kesalahan seminimal mungkin. Untuk<br />

mengetahui sejauh mana tingkat kesalahan data survei, sangat diperlukan evaluasi statistik<br />

terhadap data survei. Nilai kesalahan sampling biasanya diukur dari besar kecilnya nilai relatif<br />

standard error suatu karakteristik yang dirumuskan sebagai berikut<br />

se(<br />

Yˆ)<br />

rse ( Yˆ)<br />

100%<br />

Y ˆ<br />

26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!