18.04.2014 Views

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

Hasil Riskesdas 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kelompok petani/nelayan dan buruh masih belum memiliki jaminan kesehatan apapun, sementara<br />

bagi yang telah memiliki jaminan sebagian besar adalah Jamkesmas atau Jamkesda. Sedangkan<br />

bagi penduduk yang tidak bekerja 49,9 persen diantaranya belum memiliki jaminan.<br />

Menurut kuintil indeks kepemilikan, Jamkesmas dimiliki oleh kelompok penduduk terbawah,<br />

menengah bawah dan menengah, masing-masing sebesar 50,3 persen, 43,0 persen dan 32,1<br />

persen. Akan tetapi Jamkesmas dimiliki juga pada penduduk menengah atas (18,8%) dan<br />

teratas (8,9%). Berbeda dengan Jamkesmas, kepemilikan Jamkesda tidak terlalu bervariasi untuk<br />

masing-masing kelompok penduduk berdasarkan kuintil indeks kepemilikan. Pada jenis jaminan<br />

kesehatan selain Jamkesmas dan Jamkesda, kecenderungan kepemilikan jaminan kesehatan<br />

lebih banyak pada indeks kuintil kepemilikan teratas.<br />

3.11.2. Mengobati sendiri<br />

Pola pencarian pengobatan seseorang dikategorikan dalam mengobati sendiri, memanfaatkan<br />

rawat jalan, dan memanfaatkan rawat inap. Informasi mengobati sendiri didapatkan dengan<br />

mengetahui perilaku seseorang yang pernah mengobati sendiri dengan cara membeli obat di<br />

apotik atau toko obat tanpa resep dalam satu bulan terakhir. Besaran biaya juga ditanyakan dan<br />

hasil analisis merupakan rerata total besar biaya dalam sebulan terakhir dengan menggunakan<br />

median.<br />

Gambar 3.11.1 menggambarkan proporsi penduduk Indonesia yang mengobati diri sendiri dalam<br />

satu bulan terakhir dengan membeli obat ke toko obat atau ke warung tanpa resep dokter adalah<br />

26,4 persen dengan rerata pengeluaran sebesar Rp.5.000. Gorontalo merupakan provinsi<br />

tertinggi (38.1%) dengan rerata pengeluaran sebesar Rp.2.000. Sebaliknya, Papua merupakan<br />

provinsi dengan proporsi terendah (8.7%) namun dengan rerata pengeluaran terbesar yaitu<br />

sebesar Rp.20.000.<br />

Tabel 3.11.3 menggambarkan bahwa penduduk daerah perkotaan lebih banyak yang mengobati<br />

sendiri dengan cara membeli obat di toko obat atau diwarung (28.5%) dari pada perdesaan<br />

(24,2%). Dari segi biaya, rerata biaya yang dikeluarkan perkotaan juga lebih besar, yaitu sebesar<br />

Rp.5.000, nilai yang sama dengan angka nasional. Di perdesaan, rerata biaya yang dikeluarkan<br />

untuk mengobati sendiri dengan membeli obat sebesar Rp.3.000.<br />

Tabel 3.11.3<br />

Proporsi penduduk yang mengobati sendiri sebulan terakhir dan<br />

besaran biayanya menurut karakteristik, Indonesia <strong>2013</strong><br />

Karakteristik<br />

Mengobati diri sendiri<br />

% Rp<br />

Tempat tinggal<br />

Perkotaan 28,5 5.000<br />

Perdesaan 24,2 3.000<br />

Kuintil Indeks Kepemilikan<br />

Terbawah 24,9 2.000<br />

Menengah bawah 27,0 3.000<br />

Menengah 27,8 4.000<br />

Menengah atas 27,8 5.000<br />

Teratas 23,8 10.000<br />

Menurut kuintil indeks kepemilikan, kelompok teratas merupakan kelompok yang terbawah untuk<br />

mengobati sendiri (23.8%) namun dari sisi biaya yang dikeluarkan adalah terbesar diantara<br />

lainnya yaitu Rp.10.000.<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!