11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sukartono baru kembali ke kamp dari bekerja di hutan sekitar pukul 4 sore, tepat ketika pemukulanmassal mencapai puncaknya. Ia dipukul segera setelah memasuki lingkungan barak.“Terus saya masuk pada itu, yang sudah datang duluan itu kan dalam latar, halamanlapangan itu, terus suruh kumpul. Orang 500, kecuali yang lari itu tiga ya, terus suruhkumpul. Kalau tentara komando pukul, itu terus dipukuli semua orang itu, orang 500itu. Terus, deeel.... deeel....deeel, begitu. Terus aja pukulan. Ada yang sampai patahitu. Senjatanya untuk mukul itu ada, patah. Ada yang dari, kalau bahasa jawanya ituduran, itu yang untuk tangkai cakul itu lho, yang belum dipasang”.Di akhir pesta kekerasan ini, tentara berhasil membunuh sebelas tapol. Semua tapol yang berjumlahkurang lebih 500 orang terluka dan sebagian menderita patang tulang.Kamp pembuangan Pulau Buru yang bernama resmi Instalasi Rehabilitasi (Inrehab) bagi para tapol,kenyataanya justru menjadi Tempat Pemanfaatan (Tefaat) tapol. Pengalaman tapol selama di PulauBuru telah memberikan banyak keterangan mengenai, bagaimana penguasa militer memperlakukanpara tahanan politik yang tidak lain adalah warga negaranya sendiri. kerasnya alam Pulau Burutampaknya belum cukup memuaskan tentara; mereka masih merasa perlu untuk bertindak kerasdan berbuat semaunya terhadap para tapol. Ini pula yang terjadi pada tapol Pulau Buru yangmemiliki keahilian tertentu, seperti pengarang, pelukis, sutradara, komposer, insinyur, guru, danprofesi lainnya. sama sekali tidak ada perlakuan khusus terhadap para tapol itu. Selama di PulauBuru, martabat para tapol diturunkan hingga ke tingkat yang serendah-rendahnya sampai tidak adanilainya sama sekali. Tempat pemanfaatan tapol di Pulau Buru sekaligus mencerminkan kekuasaanrezim Orde Baru yang menjulur ke bawah, yang menganggap tapol itu durjana. Adanya InrehabPulau Buru telah membuka mata berbagai pihak tentang pelanggengan kerja paksa yang dilakukanoleh Rezim Orde Baru terhadap para tahanan politik.3. Bronkhorst: Teater Bagi Mereka yang Telah dihilangkan[...] Setahun kemudian, saya menemui para anggota FIND, di antaranya Arnold dan Edwin, untukkedua kalinya, di pusat komunitas di Utrecht. Kelompok teater FIND sedang mengadakan perjalanankeliling Eropa; ini dimainkan sepenuhnya oleh anak-anak dari orang-orang “yang dihilangkan.” Edwinadalah sutradara—ia memang seorang aktor sekaligus psikolog. Di tengah pertunjukkan itu, yangdalam naskah diharuskan menangis, tidak dapat menghentikan cucuran air matanya. Dalam satumenit semua anak menangis keras. Pertunjukkan itu terhenti. Orang-orang Amnesti Internasionalyang menemani anak-anak itu dalam perjalanan tersebut, menghibur mereka di koridor.Pertemuan saya untuk ketiga kalinya dengan keluarga-keluarga Filipina dari orang-orang yang“dihilangkan” adalah melalui sebuah film. Film tersebut dipersiapkan oleh Amnesti Internasionalseksi Belanda. Film itu berkisah mengenai Monette (berusia 17 tahun), seorang anggota FIND danmerupakan salah seorang anggota wanita dari kelompok teater yang saya lihat di Utrecht. Kekuatandari film ini terletak dalam kenyataan bahwa tidak satupun dari materi yang tampil dalam film itupernah dipentaskan sebelumnya. Diiringi oleh kru filmnya, Monette menemukan orang-orang yangberfikir, salah atau benar bahwa mereka dapat menolongnya. Kamera mengikutinya ketika iamencari ayahnya, dengan mengunjungi berbagai organisasi, keluarga-keluarga dan para saksi mata.93

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!