11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Al Rahab dan De Soares: Deretan Pelanggaran HAM terhadap Warga Amungme[...] Skandal pelanggaran HAM di tanah Amungsa terjadi seiring dengan kehadiran Freeport. Sampaibeberapa waktu yang lalu, deretan kasus pelanggaran HAM yang terjadi selalu terpendam bagailumpur galian tambang tembaga dan emas Freeport. Tak ada kekuatan yang mampumenyuarakannya kepada khalayak ramai di Indonesia dan dunia. Namun, kebisuan itu akhirnyaberakhir ketika Mgr H.FM. Munninghoff OFM, Uskup Jayapura, membuat laporan yangmenggetarkan hati siapa saja yang membacanya. Ia telah membeberkan serangkaian tindakpelanggaran HAM yang sangat brutal di kampung-kampung sekitar kawasan konsesi freeport.[...] laporan Uskup Munninghoff membeberkan kesaksian-kesaksian para korban yang diperkuat olehhasil investigasi terhadap rangkaian aksi bersenjata aparat keamanan kepada warga sipil di Tsingadan Hoea. Adapun tindakan brutal aparat yang terungkap setelah dilakukan investigasi adalah (1)terjadinya serangkaian penangkapan dan penahanan yang tidak manusiawi terhadap orang-orangyang dicurigai sebagai simpatisan OPM, (2) hilangnya beberapa orang anggota keluarga daribeberapa keluarga yang salah satu saudaranya diduga ikut OPM ke hutan, (3) dilakukannyapengawasan serta pengintaian yang menimbulkan ketegangan mental berkepanjangan di kalanganpenduduk, (4) terjadinya penganiayaan terhadap warga sipil, dan (5) pembakaran serta perusakanrumah dan kebun milik penduduk. Seluruh tindakan tersebut terjadi antara pertengahan tahun 1994sampai pertengahan tahun 1995.Demonstrasi menuntut perbaikan kondisi kehidupan mengubah Lembah Tsinga menjadi daerahtertutup[...] Berbagai pelanggaran HAM tersebut diawali dengan terjadinya protes warga di Lembah Tsingabulan Mei 1994. Pada aksi tersebut, warga melakukan demonstrasi damai menuntut perbaikankondisi kehidupan. Pada saat berlangsungnya demonstrasi damai itu, dengan alasan yang tak jelassekelompok orang menaikkan bendera Papua Merdeka. Berkibarnya bendera Bintang Kejora itumemancing kemarahan aparat militer. Akibatnya aparat mengambil tindakan keras terhadap pihakpengibar bendera yang diidentifikasi sebagai anak buah Kelly Kwalik. Setelah peristiwa ini, daerahTsinga dinyatakan sebagai daerah tertutup oleh aparat keamanan. Dalam rangka mengejarkelompok Kelly Kwalik itulah terjadi rangkaian penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipildisertai perusakan kebun dan rumah yang terkurung di daerah tertutup tersebut. Beberapa wargamenjadi korban akibat terkepung dalam lokasi tembak-menembak antara TNI dan OPM.[...]Peristiwa tembak-menembak TNI dan OPM di Timika Natal 1994[...] Salah satu peristiwa tembak-menembak antara pasukan OPM dan TNI di Timika itu terjadi padaNatal 1994. Sehari setelah peristiwa tersebut, masyarakat dikumpulkan secara paksa dan kemudiandiajak oleh aparat untuk mengejar dan menyerbu tempat-tempat yang diduga sebagaipersembunyian OPM. Siang harinya, seusai pertemuan itu, masyarakat yang digiring aparat lalumenyerbu tempat-tempat persembunyian OPM dan berhasil membunuh Yulius Yanempa. Sebagaibukti keberhasilan, dipotonglah tangan Yulius dan lantas potongan tangan itu diperlihatkan kepadaKomandan Kompi yang memimpin operasi tersebut. Pada 27 Desember tahun yang sama, kembaliTNI bersama rakyat menggelar operasi yang berhasil menangkap dua warga sipil, yaitu DominikusNarkime dan Petrus Omabak. Kedua orang tersebut dituduh sebagai OPM. Operasi TNI dengan29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!