11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

makanan sama sekali sehingga mereka harus mengemis dari orang-orang desa di sekelilingperkebunan.“Tidak dibayar Pak. Sama sekali tidak dibayar. Kasih makan pun nggak ajeg itu, kalauada, ya dikasih, kalau nggak ada, ya sudah. Sudah pernah Pak, orang satu bulan atautiga bulan itu tidak ada rangsum dari pemerintah, itu orang-orang suruh bantu kekampung-kampung itu, suruh minta makan... siapa saja datang ke kampung di mau.Karena apa? Kasihan. Waktu itu saya suruh nggesek kayu jati itu ke kampung, yasampai sebulan waktu itu, [di] kasih makan. Ya tiap sore musti apel pulang, ke tahanan.Selama [di] kasih [makan], juga dikasih baju, dikasih celana gitu”.Dari cerita ini tampak kontras luar biasa antara kemurahan hati dan kebaikan penduduk desa, yangsebetulnya juga tidak memiliki banyak harta, dengan eksploitasi tenaga tapol oleh tentara danpemerintah.Cerita serupa disampaikan oleh Rojali, bekas anggota Sabupri di Lampung. Selama tiga tahun setelahG-30-S, ia harus melaksanakan wajib lapor setiap minggu di kantor tentara. <strong>Lalu</strong> pada 1968 , iaditahan dengan tuduhan memberi perlindungan kepada seorang anggota PKI yang sedang dicaritentara. Hampir segera setelah ditahan, ia diperintahkan bekerja. Sampai pembebasannya pada1973, ia terus menerus dipaksa bekerja. Selama tiga tahun terakhir sebelum dibebaskan, Rojali dansekitar 90 orang tapol lainnya bekerja di sebuah perkebunan kelapa Berken. Perkebunan inisebelumnya adalah milik rakyat, tapi kemudian dirampas oleh Korem Lampung.“Kalau waktu di Berken ya, istilahnya kan, kita bikin kebun kelapa. Jadi kalau nggaksalah banyaknya orang itu diatas 90 orang. Itu tanah itu punya rakyat dulunya. Jadipokoknya istilahnya dihapus sama orang Korem itu kan. Jadi yang punya kebun itu kanorang Korem. Kalau nggak salah sampai—berapa hektar gitu ya---1.800 hektarsemuanya itu... Kerjanya ya mbabat, kadang nanam kelapanya itu. Kalau malam, yamenjaga tanaman kelapa itu. Soalnya banyak babi pak, dulu”.Perampasan tanah rakyat oleh tentara dan penggalangan tapol untuk menjadi buruh di perkebunantersebut merupakan hal yang lazim terjadi di masa itu. Santo Haryadi dari Lampung melaluipengelaman yang sama di daerah Banjar Agung. Para perwira dari Polisi Militer, atau POM, setempatmenuduh kelompok petani pemilik tanah sebagai PKI, merampas tanah mereka, lalu menggunakantapol untuk menggarap tanah tersebut menjadi perkebunan.“Pada tahun 72, saya dikirimkan ke proyek. Proyek itu adalah, ya katakanlahperampasan tanah-tanah petani yang terlibat [G-30-S] oleh oknum ABRI... ladangorang dirampas, orangnya dituduh terlibat, orangnya ditahan, atau setidak-tidaknyawalap [wajib lapor], tanahnya dirampas, ya, sampai sekarang juga masih. Saya disuruhngolahnya, tidak dikasih apa-apa, makan aja juga ga dikasih. Hasil kebunnya untuk dia,sebagian banyak yang sudah dijual, ya. Tapi yang punya garapan pada waktu itu ya,nggak dikasih apa-apa. Hanya dikasih cap aja dia, cap orang PKI”.83

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!