11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dikalahkan oleh pasukan ksatria mulia dan patriotik di bawah pimpinan Soeharto yang pemberani.Dongeng semacam ini mungkin masih diyakini anak-anak sekolah yang terus menerus dibawaberkunjung ke Lubang Buaya dan mendapatkan indoktrinasi melalui pelajaran sejarah di sekolah,tapi lain halnya bagi orang dewasa yang cukup rasional. Sejak lama ada keraguan mengenai versisejarah rezim Soeharto. Saat ini, sudah ada informasi yang diterbitkan pada pelaku kekerasan anti-PKI, yang memperlihatkan bahwa militer di bawah pimpinan Soeharto melakukan kejahatanterhadap kemanusiaan. Ketimbang terus berpegang pada versi resmi tersebut demi ‘persatuan dankesatuan’ kita perlu jujur melihat keragaman ingatan orang mengenai masa itu. Kita tidak bisa terusmenerus membiarkan suara korban dibungkam. Kita tidak bisa lagi berharap bahwa orang akanmenaati kisah rekayasa perwira intelijen militer sebagai sejarah nasional yang benar dan suci. [...][...] Kami kemudian bersama-sama memutuskan akan mewawancarai eks-tapol dan keluargamereka. Maksudnya, kami mengumpulkan cerita-cerita untuk menulis sebuah biografi kolektif dariorang-orang yang memiliki pengalaman serupa dalam perjalanan hidupnya (masa pra-1965,penangkapan, interogasi, penahanan, pembebasan, dan kehidupan di luar penjara). [...][...] Pembaca buku ini perlu menyadari bahwa 260 orang yang kami wawancari adalah orang-orangyang masih beruntung: mereka adalah korban yang selamat dari pembunuhan massal, tetapbertahan waras, dan punya rasa kemanusiaan setelah belasan tahun mendekam di penjara, atausetelah puluhan tahun mengalami diskriminasi sosial dan politik sebagai anggota keluarga tapol.Mereka tetap bisa bicara mengenai pengalaman mereka yang seringkali begitu pahit dan memilukan,dan dengan berani menyepakati untuk direkam wawancaranya. [...]2. Transkrip Rangkaian Diskusi Publik ELSAM: Amnesia Publik[...] Staf Gubernur Lampung-Korban Peristiwa ’65: Sebelum mengarah lebih jauh, saya pikirpersoalan tindak pelanggaran masa lampau harus didefinisikan secara tegas terlebih dahulu. Hal inisangat penting agar tidak terjebak pada perdebatan batasan dan istilah masa lampau itu sendiri.yang menjadi titik tekan saya adalah adanya istilah pelanggar yang artinya ada orang (pelaku) yangtelah melakukan tindak pelanggaran yang menyebabkan lahirnya korban. Sehingga, kita harusmembuat suatu kanalisasi siapa dulu musuh bersama kita yang membangkrutkan negara sampairasa jiwa dan kehidupan negara-negara bangsa Indonesia hancur lebur.Saya juga ingin menegaskan kalau semua orang Indonesia pelupa. Mengapa saya katakan demikian?Karena banyak tindak pelanggaran HAM yang terjadi sudah kita lupakan begitu saja. Ambil saja salahsatu contoh tragedi politik tahun 1965-1966 yang telah menelan satu setengah juta jiwa melayangsia-sia. Kalau hal itu dikali lima saja (mulai dari orang tua dan anaknya) berarti sudah berapa orangyang dianggap terlibat. Seperti genosida, kehidupan mereka khususnya akses mereka dalambermasyarakat dihancurleburkan. Begitu juga nasib warga keturunan Tionghoa, harus ganti namadan agamanya harus dihilangkan. [...][...] Saya kira semua orang setuju berdamai dengan masa lampau, tetapi harus terdapat kejelasanterlebih dahulu mengenai apa yang telah terjadi dan menimpa korban. Sehingga dalammemperbincangkan persoalan pelanggaran HAM masa lampau tampaknya harus berangkat dari9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!