11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

gajah gitu. Kan itu orang yang kuat angkat jung-jung itu. Akh itu orang yang mudamuda.Biasanya itu, yang kuat-kuat, itu yang biasanya, ya yang biasa kerja kasarlah”.Para tapol bekerja mati-matian di bawah ancaman siksa dan todong senjata. Dan begitu kerjamereka menampakkan hasil, mereka masih harus menyerahkan sebagian besar ke petugaspengawas. Misalnya, tentara sangat ‘rakus’ dalam memperdagangkan kayu yang ditebang para tapoluntuk mengisi kantong mereka sendiri. Caranya, mereka menyuruh tapol untuk menggergaji kayu.Setiap tapol per harinya diperintahkan menggergaji empat batang kayu yang kemudian diapungkanke Sungai Wai Apo, dan sampai di Markas Komando (Mako) kemudian diangkut ke atas dan dijualoleh militer. Maksum bekas anggota Serikat Buruh Pos dan Telekomunikasi dari pati, menceritakanpengalamannya itu sebagai berikut:“Umumnya komendan-komendan CPM yang datang di sana itu rakus. Kita masihbegitu hidupnya itu masih juga apa tegel (tega), Mas ya, tegel, diisep tulang dandagingnya, serta darahnya di sana itu. Kita dijatah, satu pasang gergaji itu empatlembar. Tapi untuk kita, bukan untuk kita jual dan untuk kita beli garam sendiri ataugula, bukan. Tapi, untuk dikintirkan (dihanyutkan) di Wa Apo itu untuk dijual di Kaki Air[kampung/dermaga di muara Wai Apo] sana uangnya komendan yang menerima itu.Jadi umumnya tahun pertama tahun 70 sampe 78, itu komendan-komendan yang dariPulau Buru itu pulang mesti bisa beli mobil. Mesti bisa beli mobil. Karenakerakusannya. Dia tidak tanggung-tanggung menjatah satu barak itu 10 orang, berarti5 gergaji kali 10 barang, berarti 50 pasang. Eh 5, eh 10 kali 10, 100 orang untuk gergajisaja. Yang hasilnya kita tidak makan ... Kadang-kadang orang suruh mbabat hutanselebar-lebarnya, tanemi kacang, cabuti kacang ada 25 hektar. Oh , kalau malamdisetelkan tep (tape) sambil mretesi (memereteli dari tangkai) itu kacang. Macam sapiperahan saja. Itu dibagori (dikarungi), yo dikenterkan Wai Apo, masuk kaki air, jadiuang untuk komendan. Itulah, jadi di sana itu masih dikrokotir balunge (digerogotitulangnya), diisep darah, orang tahanan itu”.Petugas-petugas militer di Buru, untuk memastikan mereka bisa memperoleh panen seutuhnya,tidak memperbolehkan para tapol mengambil apa pun dari ladang. Setiap tapol dari Buru yang sayawawancarai punya cerita tentang bagaimana mereka ‘ mencuri’ hasil kerja keras mereka sendiri.karena para tapol ini kelaparan, mereka tidak tanggung-tanggung mengambil resiko setiap saat.Mereka menemukan metode yang cukup canggih untuk ‘mencuri’ makanan danmenyembunyikannya dari tonwal. Salah satu contohnya adalah cerita Sutaryono, bekar anggotaPGRI non-Vak Central dari Pati, yang menggambarkan bagaimana mereka mencuri kacang tanah dariladang:“Bekerja mendapatkan hasil, padi dikumpulkan, dijual oleh komandan unit. Menanamkacang, kacang hijau, kedelai, kumpulkan, panen dijual, masih disiksa oleh penopangpengawal. Sampe ingin makan namanya kacang tanah, itu dengan upaya temanteman:cari bambu, kemudian dipotong-potong kira-kira tiga meter, kemudian urasnyaitu dideblongi (dilubangi ruasnya) begitu, nanti kan bisa sepanjang tiga meter dilubangiterus bisa. Nah, itu dimasuki kacang rebusan yang direbus di ladang, direbus di ladang.91

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!