11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Selain menggarap kerja-kerja konstruksi, para tapol juga direkrut sebagai tenaga pembantu dirumah-rumah perwira militer. Simak cerita Daryono, bekas anggota Serikat Buruh Gula di Pati, JawaTengah. Ia ditahan pada November 1965. Dari 1968 sampai dibebaskan pada 1973, Daryonodiperlakukan sebagai budak oleh tentara:“Pertama kali saya itu dikerjabaktikan di Juana... Bikin jembatan, jembatan yangsekarang itu lho , ngebruk (membuat jembatan) itu saya pernah kerja di situ, tapihanya dua minggu itu... <strong>Lalu</strong> saya pindah lagi di Swaduk. Swaduk tempat mengambilkrokol (krikil) itu. Ha, itu juga tidak mendapat jaminan [makanan], ya tidak mendapatupah. Hasilnya dijual sama Koramilnya. Jadi orang-orang ndak anu, ndak dapat apaapa...Belum bebas saya. Sebab tiap sore mesti dikontrol kok dari Koramil Wedari...Kalo pagi ke sungai ambil krokol itu. Setelah dari Swaduk itu saya dipindah lagi ke Tayu,di Tendas. Saya ditempatkan di Tendas pada waktu itu....itu juga kerja bakti. Pertamakali ambil pasir di Sungai Tayu, ambil pasir. Padahal saya itu nggak pernah sobo (maindi) kali [ketawa]. Terpaksa ambil pasir itu... Setelah itu, saya ada panggilan dari Kodim.Ada panggilan supaya saya kembali ke Kodim [ketawa]. Terus karena ada perintah yaterpaksa, itu saya sendiri itu, terpaksa saya kembali ke Kodim. Ha di Kodim itu jugadikerjabaktikan. Kerja bakti, tapi hanya sebentar saya. Kalau hanya [ketawa] resik-resik(bersih-bersih) rumahnya ndoro-ndoro [sebutan untuk majikan Jawa] tentara itu[ketawa]. Pokoknya suruh apa ya, semaunya mereka itulah, apa kebutuhan mereka itusaya suruh mengerjakan”.Seorang tapol dari Banten, Rusyana, mengenang saat tapol-tapol di sana dipanggil untuk merenovasimasjid utama di Banten meskipun mereka dituduh atheis.“[Tapol] bikin mesjid, jalan, jembatan. Dan karena banyak juga tenaga-tenaga ahli ya,arsitek, insinyur itu banyak yang—jadi pembangunan daerah Banten itu banyak yangoleh tapol itu, termasuk mesjid, mesjid Banten ya. Yang jadi kebanggaan Banten itu.Yang merehab itu tapol”.Begitu anehnya permintaan ini bagi Rusyana hingga dengan jahilnya ia bercanda tentang MesjidAgung di Banten, ‘kalau kau naik ke atas, itu ada palu arit di atas.’Bukan hanya tapol yang dipekerjakan paksa oleh tentara, tapi juga mantan tapol yang sudah kembalike rumah mereka. Rahmadin, seorang petani yang bertempat tinggal di Cipanas, Jawa Barat,dipenjarakan dua kali untuk kurang lebih 200 hari total. Tapi setelah dibebaskan di akhir 1960an, iamasih dipanggil untuk kerja paksa. Sementara tapol-tapol lain dari kecamatannya dikirim ke penjaraKebon Waru di Banding, ke Nusakambangan, atau ke Pulau Buru, mereka yang dilepaskan lebih diniseperti Rahmadin tetap harus melayani perbudakan oleh tentara. Setiap Senin dan Kamis, ia harusmembersihkan kantor Koramil Cianjur:“[Saya] membersihkan apa saja. Misalnya, ada gelas yang bekas mereka itu, harusbapak cuci, ya. Ada bekas rokok, puntung-puntung itu kotoran, bapak harus nyapu.Rumput-rumput bara itu, harus bapak nyapu, ya. Nyabutin rumput itu, ya gitu ajakerjanya, ‘udah selesai, kamu pulang!’ walaupun kita udah capek misalnya, udah85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!