12.07.2015 Views

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

Modul Pelatihan bagi Fasilitator Tanggap Tsunami (FaTmi) - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Modul</strong> <strong>Pelatihan</strong> <strong>bagi</strong> <strong>Fasilitator</strong> <strong>Tanggap</strong> <strong>Tsunami</strong> (<strong>FaTmi</strong>)MP 47. Tahapan Dinamika Kelompok “Menuju Kinerja Tim yang Tinggi”PENDAHULUAN PERSIAPANPELAKSANAANHARI-1PELAKSANAANHARI-2Tahapan Dinamika Kelompok, sebuah siklus dalam sebuah komunitas/kelompok atau yang namanya organisasi. Siklus inisifatnya universal, karena akan dilalui oleh setiap orang yang berkecimpung dalam sebuah komunitas atau organisasi.Tahapan Dinamika kelompok ini, terdiri dari beberapa fase, yaitu:1. Forming = orientasi/pengenalanFase awal dalam sebuah komunitas atau kelompok adalah perkenalan. Awalnya setiap peserta berusaha salingmengenali karakter satu sama lain. Melirik kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menemukan kesamaankesamaansikap, juga ketidaksamaaan sifat. Di samping itu, setiap orang berusaha mencari peran masing-masing agarkehadirannya dihargai. Dalam suasana musyawarah/rapat, banyak peserta berusaha melemparkan usulan terbaiknya,walau ini tidak terjadi pada setiap orang. Namun, pada fase forming, setiap peserta berusaha menghindari penampakanemosi dalam mempertahankan idenya. Nah, <strong>bagi</strong> beberapa orang yang belum mampu beradaptasi (malu-malu), merekaakan bergantung pada pimpinan kelompok.2. Storming = konflikSetiap kelompok, komunitas maupun organisasi pasti dan pasti akan melalui yang namanya storming. Saat di manainteraksi antarpeserta tidak lagi seimbang disebabkan ada peserta yang terlalu vokal tetapi tanpa aksi nyata. Tahunya,nyuruuuuh aja. Dia ongkang-ongkang kaki. Suasana ditambah ketidakpedulian se<strong>bagi</strong>an peserta yang merasa suaranyatak didengar. Kuatnya Karakter individualisme beberapa peserta dalam mempertahankan wewenang juga berperanmemperuncing konflik. Jika sudah begini, maka lahirlah polarisasi atau perkubuan di tubuh kelompok tersebut. Ujungujungnyabisa berakibat berantam. Kelompok yang mampu bertahan dan dapat menyelesaikan konflik yang menderadalam waktu singkat akan segera maju ke fase selanjutnya.3. Norming = stabilFase ini sebaiknya dipahami oleh para peserta. Ingat! Tidak ada konflik yang tak berakhir. Konflik itu sering terjadi, tapiselalu berakhir. Sekarang tinggal masalah waktu, cepat atau berkelanjutan. Nah, bagaimana cara mengakhiri konflik, ituyang penting. Fase norming adalah cara mengakhiri konflik dan mulai memikirkan serta melanjutkan rencana-rencanabesar yang tertunda. Dalam hal ini dibutuhkan sikap yang terbuka antarpeserta dan komunikasi yang transparan untukPELAKSANAANHARI-3PELAKSANAANHARI-4PELAKSANAANHARI-5KEGIATAN SETELAHPELATIHAN125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!